Menyusul pencabutan status otonomi untuk wilayah Kashmir yang dilakukan India, Pakistan telah menurunkan hubungan diplomatik dengan India dan mengusir duta besar India di Islamabad. Ketegangan soal Kashmir
BACA JUGA: Apakah Lansia yang Bermain Dengan Anak-anak Bisa Lebih Sehat dan Gembira?
Pemerintah India telah menutup komunikasi dengan wilayah Kahsmir, yang sebagian besar penduduknya beragama Islam.
Parlemen India sudah menyetujui pecncabutan status otonomi khusus untuk Kashmir yang mendapat dukungan besar dari anggota parlemen yang sebagian besar dikuasai partai beraliran Hindu nasionalis BJP.
BACA JUGA: Bayar Makanan Menggunakan HP di Drive Through Australia Bisa Kena Tilang
Jaringan komunikasi ke Kashmir, baik internet, ponsel, maupun jaringan telepon biasa sudah ditutup oleh pemerintah India.
Ribuan tentara India juga sudah dikerahkan ke daerah tersebut karena keputusan parlemen mengenai Kashmir tersebut dikhawatirkan akan menciptakan kerusuhan.
BACA JUGA: Wawancara Khusus ABC Dengan Dua Pilot Perempuan Pertama Asal Papua
Photo: Perdana Menteri Pakistan Imran Khan. (Reuters: Jonathan Ernst)
Dalam reaksinya terhadap tindakan India, Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi mengatakan kepada parlemen bahwa Duta Besar India akan diusir dan Kementerian Luar Negeri Pakistan menegaskan jika India sudah diberitahu untuk menarik dubes mereka.
Keputusan tersebut diambil setelah adanya pertemuan Komite Keamanan Nasional Pakistan yang dipimmpin oleh Perdana Menteri Imran Khan, dan dihadiri oleh semua kepala angkatan bersenjata dan pejabat senior pemerintahan.
Pakistan sekarang telah memerintahkan agar status militer menjadi waspada penuh.
Menurut sumber pemerintah, PM Imran Khan mengatakan dalam pertemuan itu bahwa Pakistan akan menggunakan seluruh jalur diplomatik untuk 'mengungkapkan kebrutalan rejim India yang rasis' dan seluruh pelanggaran HAM di Kashmir.Tuduhan 'pembasmian etnis dan genosida'
Wilayah Kashmir terpisah menjadi dua ke dalam wilayah yang dikuasai India dan Pakistan dan kedua negara sama-sama mengatakan keseluruhan wilayah tersebut adalah milik mereka.
Sejak kedua negara merdeka dari Inggris di tahun 1947, India dan Pakistan sudah tetrlibat dalam tiga perang. Dua diantaranya berkenaan dengan Kashmir.
Sejak tahun 1989, kelompok perlawanan muncul yang berjuang bagi kemerdekaan Kashmir dari India atau bergabung dengan Pakistan.
India telah menuduh Pakistan mempersenjatai dan melatih kelompok perlawanan tersebut dan Pakistan membantah tuduhan tersebut dan mengatakan hanya menawarkan dukungan semangat dan diplomatik kepada pemberontak. Photo: Perbatasan antara wilayah Kashmir yang dikuasai oleh India dan Pakistan yang dijaga ketat ketat oleh tentara dari kedua negara. (Reuters: Mukesh Gupta)
Selain membicarakan langkah diplomatik, rapat di parlemen Pakistan juga memutuskan untuk mengecam tindakan yang dilakukan Perdana Menteri India Narendra Modi terhadap Kashmir.
Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi menyatakan khawatirannya akan 'pembasmian etnis dan genosida' yang dilakukan India di Kashmir.
"In Sha Allah, pada satu hari nanti Kahsmir akan menjadi bagian dari wilayah Pakistan," katanya. Photo: A map of Indian-administered Jammu and Kashmir, which is set to lose its political autonomy. (Reuters)
ABC/AP
Lihat beritanya selengkapnya dalam bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Paspor Vanuatu Bisa Dibeli Dengan Harga Rp 2 M, Banyak Diminati Warga Tiongkok