Paksa KPU, Demokrat Dinilai Congkak

Sabtu, 02 Maret 2013 – 22:20 WIB
JAKARTA - Koordinator Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (SIGMA) Said Salahuddin menilai Partai Demokrat terlihat congkak dengan meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) supaya Majelis Tinggi bisa menandatangani Daftar Calon Sementara (DCS) legislatif mereka.

Bahkan ia mendorong agar partai berlambang segitiga mercy tersebut segera melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) "Percepat saja KLB itu, jangan justru memaksa penyelenggara Pemilu berbuat sesuatu untuk kepentingan mereka," ujar Said kepada JPNN, Sabtu (2/3).

Ia menerangkan, permasalahan mengenai tandatangan DCS legislatif Demokrat merupakan kesalahan partai berlambang segitiga mercy tersebut. "Sekarang ya mereka harus tanggung risikonya dan harus siap berkorban. Pemilu bukan hanya milik Demokrat tetapi milik semua partai politik (parpol) peserta Pemilu," ucapnya.

Said mengimbau, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak boleh tunduk kepada permintaan parpol yang tidak sesuai aturan. "Sekali saja mereka rapuh, saya akan majukan mereka ke sidang DKPP," pungkasnya.

Seperti diketahui, polemik soal urgensi tanda tangan Ketum dan Sekjen partai terkait nama-nama DCS yang diajukan sebuah partai mengemuka setelah Anas Urbaningrum mundur dari Ketua Umum Partai Demokrat. Anas mundur dari Ketum PD setelah menjadi tersangka korupsi proyek Hambalang.

UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu menegaskan bahwa DCS harus ditandatangani Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal. Namun, hingga saat ini Partai Demokrat belum juga menunjuk pengganti Anas. Saat ini tugas ketua umum dipegang secara kolektif kolegial oleh dua waketum, sekjen dan direktur eksekutif. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua DPD Jatim-NTB Tak Penuhi Panggilan SBY

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler