Dalam arahannya, wali kota mengajak warga untuk tidak melakukan hal- hal yang tidak terpuji. Mengenai masalah ganti rugi, ucap wali kota, warga harus mendengar kepadanya dan bukan kepada orang lain atau orang yang tidak berkepentingan.
Dikesempatan tersebut, wali kota juga mengatakan, warga yang melakukan aksi palang tersebut juga merupakan bagian dari warga kota yang memilih dan memenangkan dirinya dalam Pemilukada Kota Sorong lalu. Oleh karena itu aspirasi warga harus didengarkan dengan baik.
Dalam dialog tersebut, warga juga sempat mempertanyakan mengenai lamaran yang telah dimasukkan kepada pihak Bandara untuk menjadi security. Namun belum dijawab oleh pihak Bandara. Saat itu juga wali kota Sorong pun meminta 3 nama warga untuk nantinya akan dimasukan menjadi security di Bandara DEO.
“Saya akan ke Jakarta, dalam 2 bulan ini kembali kita ketemu di sini. Saya akan datang dan kita bakar ikan dan makan papeda sama- sama dan berbicara bagaimana penyelesaian masalah ini.Diatur baik dan ganti rugi diperoleh baik, jangan bikin masalah di atas masalah. Tapi masalah harus diselesaikan, ganti rugi akan diberikan yang layak sesuai dengan kewajaran dan kemampuan pemerintah daerah,”ujar Wali Kota Lambert Jitmau.
Setelah mendengar arahan singkat dari wali kota, akhirnya warga pun membuka palang tersebut. Sementara itu, Koordinator aksi yang juga dipercaya sebagai ketua tim ganti rugi lahan Bandara Abdulah Asamuru mengatakan, inti dari aksi palang tersebut, dimana masyarakat Kokoda khususnya RT IV dan ada juga warga Tehit mempertanyakan janji dari mantan Wali Jota Sorong Drs J.A Jumame MM atas penyelesaian tuntutan ganti rugi tersebut.
“Dengan wali kota yang baru sekarang mereka minta supaya ada kejelasan, mengenai masalah ganti rugi. Intinya itu saja,”ujar Abdulah Asamaru. Menanyakan besar tuntutan ganti rugi, Abdulah mengatakan sementara belum bisa ditentukan.
“Itu angka belum tahu berapa, nanti kita akan melakukan negosiasi berapa dengan tim dari pak wali kota. Nanti setelah selesai Lebaran baru ada pembicaraan. Tinggal tunggu yang pak wal ikota sampaikan ke Jakarta ketemu Menteri, setelah kembali baru kita bertemu untuk membicarakan penyelesaiannya,”ujarnya.
Yang menarik dari aksi palang kemarin, karena dilarang mengambil gambar atau foto atas aksi tersebut, seorang anggota intel dari TNI dikejar warga, bahkan sempat dipukul dan dikeroyok. Selain wali kota juga hadir Kapolres Sorong Kota AKBP Tri Atmojo M S,IK didampingi Wakapolres Kompol Rizky Ferdiansyah, S.IK serta para Kapolsek di lingkup Polres Sorong Kota.
Untuk mengamankan aksi palang di landasan pacu Bandara DEO, sekitar 100 polisi dikerahkan ke TKP (tempat kejadian perkara).
Kepala Bandara DEO, Suparno mengatakan, untuk penyelesaian permasalahan tanah atau lahan Bandara ditangani Pemkot. “Kita dari pihak Bandara dalam hal ini pembangunannya, sementara tanah dan lahannya disediakan oleh Pemda setempat,”jelasnya. Sesuai dengan data, saat ini masih tercatat lebih dari 500 KK yang masih dalam proses penyelesaian tuntutan ganti rugi. (reg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Donatur Malaysia Bangun Masjid Rp46 M Di Padang
Redaktur : Tim Redaksi