Palang Kampus, Perkuliahan di Unipa Lumpuh

Rabu, 18 April 2012 – 02:26 WIB

MANOKWARI - Kericuhan yang terjadi pada saat Seminar Sehari ‘’Perspektif Pembangunan di Tanah Papua’’ dengan menghadirkan Ketua UP4B (Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat), Bambang Darmono, di kampus Unipa (Universitas Negeri Papua) Manokwari,pekan lalu,Jumat (13/4),masih berlanjut. Buntutnya, Selasa (17/4),sekitar 150-an mahasiswa menggelar unjuk rasa.

Tak hanya berunjuk rasa,para mahasiswa ini memalang kampusnya sendiri. Jalan masuk ke kampus di palang massa sejak pagi. Akibatnya proses perkulihaan diterganggu. Para mahasiswa hanya berdiri di luar.

Radar Sorong (JPNN Group) melaporkan aksi pemalangan di jalan masuk kampus ini mulai terjadi sekitar pukul 06.30 Wit. Setidaknya ada empat jalan masuk kampus yang dipalang,yakni dekat asrama putri,jalan masuk aula,masuk kampus Fakultas Sastra,gedung rektorat dan lainnya.

Tak puas hanya memalang,para mahasiswa ini selanjutnya menggelar aksi unjuk rasa di rektorat..Mahasiwa diterima oleh Rektor  Unipa, Dr.Ir Merlyn Lekitoo  didampingi Dekan Fapertek,Ir Alexander Yaku,MSc dan sejumlah dosen lainnya.

Demostrasi sempat memanas Bahkan salah seorang dosen kembali menjadi sasaran emosi para mahasiswa ini. Massa sempat meminta agar ada klarifikasi tentang pernyataan yang disampaikan pada saat digelar seminar,Jumat,pekan lalu.  Namun,seorang dosen lainnya kembali menanyakan ke mahasiswa soal pernyataan yang menyebut menyudutkan rektor.

Suasana unjuk rasa di halaman rektorat ini sempat memanas. Beberapa mahasiswa sempat merengsek ke depan dan menghardik staf pengajar. Keributan sekitar 5 menit ini berhasil diredakan.

Kordinator aksi demo, Hermanus Loho, menyatakan mengatakan aksi ini murni dari mahasiswa. Mereka   meminta agar rektor diturunkan dari jabatan  tersebut, segera memilih rektor baru dalam 2 minggu. Mereka mengancam,jjika aspirasi ini tidak ditanggapi maka kampus akan tutup.

Massa mahasiswa juga meminta minta dengan tegas  agar segera mengaktifkan BEM UNIPA yang vakum selama 2 tahun. Pada kesempatan ini pula,mereka membubuhkan tandatangan di atas spanduk warna putih yang berisi beberapa tuntutan dan akan di bawa ke Kemendikbud.

Rektor Unipa di hadapan masa pengunjuk rasa  mengatakan,pihaknya sebagai  rektor dan dosen  tidak pernah mengatakan menerima UP4B. Pihaknya hanya ingin mendengar,seperti apa itu UP4B.

Juga ditambahkan Alexander Yaku,bahwa kehadiran ketua UP4B saat seminar sehari di kampus Unipa,tak ada kaitannya dengan masalah politik. Hadirkan ketua UP4B ini ingin mendengarkan masukan dan keluhan dari dosen mahasiswa terkait kondisi Unipa yang perlu mendapat perhatian pemerintah pusat.‘’Semua itu tidak ada unsur  politik, kita  berpikir  positif  saja bagaimana Unipa ini bisa  maju kedepannya,’’ tandasnya.(lm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... E-KTP Bisa untuk Buru Penjahat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler