MANOKWARI - Kericuhan yang terjadi pada saat Seminar Sehari ‘’Perspektif Pembangunan di Tanah Papua’’ dengan menghadirkan Ketua UP4B (Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat), Bambang Darmono, di kampus Unipa (Universitas Negeri Papua) Manokwari,pekan lalu,Jumat (13/4),masih berlanjut. Buntutnya, Selasa (17/4),sekitar 150-an mahasiswa menggelar unjuk rasa.
Tak hanya berunjuk rasa,para mahasiswa ini memalang kampusnya sendiri. Jalan masuk ke kampus di palang massa sejak pagi. Akibatnya proses perkulihaan diterganggu. Para mahasiswa hanya berdiri di luar.
Radar Sorong (JPNN Group) melaporkan aksi pemalangan di jalan masuk kampus ini mulai terjadi sekitar pukul 06.30 Wit. Setidaknya ada empat jalan masuk kampus yang dipalang,yakni dekat asrama putri,jalan masuk aula,masuk kampus Fakultas Sastra,gedung rektorat dan lainnya.
Tak puas hanya memalang,para mahasiswa ini selanjutnya menggelar aksi unjuk rasa di rektorat..Mahasiwa diterima oleh Rektor Unipa, Dr.Ir Merlyn Lekitoo didampingi Dekan Fapertek,Ir Alexander Yaku,MSc dan sejumlah dosen lainnya.
Demostrasi sempat memanas Bahkan salah seorang dosen kembali menjadi sasaran emosi para mahasiswa ini. Massa sempat meminta agar ada klarifikasi tentang pernyataan yang disampaikan pada saat digelar seminar,Jumat,pekan lalu. Namun,seorang dosen lainnya kembali menanyakan ke mahasiswa soal pernyataan yang menyebut menyudutkan rektor.
Suasana unjuk rasa di halaman rektorat ini sempat memanas. Beberapa mahasiswa sempat merengsek ke depan dan menghardik staf pengajar. Keributan sekitar 5 menit ini berhasil diredakan.
Kordinator aksi demo, Hermanus Loho, menyatakan mengatakan aksi ini murni dari mahasiswa. Mereka meminta agar rektor diturunkan dari jabatan tersebut, segera memilih rektor baru dalam 2 minggu. Mereka mengancam,jjika aspirasi ini tidak ditanggapi maka kampus akan tutup.
Massa mahasiswa juga meminta minta dengan tegas agar segera mengaktifkan BEM UNIPA yang vakum selama 2 tahun. Pada kesempatan ini pula,mereka membubuhkan tandatangan di atas spanduk warna putih yang berisi beberapa tuntutan dan akan di bawa ke Kemendikbud.
Rektor Unipa di hadapan masa pengunjuk rasa mengatakan,pihaknya sebagai rektor dan dosen tidak pernah mengatakan menerima UP4B. Pihaknya hanya ingin mendengar,seperti apa itu UP4B.
Juga ditambahkan Alexander Yaku,bahwa kehadiran ketua UP4B saat seminar sehari di kampus Unipa,tak ada kaitannya dengan masalah politik. Hadirkan ketua UP4B ini ingin mendengarkan masukan dan keluhan dari dosen mahasiswa terkait kondisi Unipa yang perlu mendapat perhatian pemerintah pusat.‘’Semua itu tidak ada unsur politik, kita berpikir positif saja bagaimana Unipa ini bisa maju kedepannya,’’ tandasnya.(lm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... E-KTP Bisa untuk Buru Penjahat
Redaktur : Tim Redaksi