Palembang Fashion Week, Angkat Budaya Daerah jadi Tren Gaya Hidup

Senin, 11 Maret 2019 – 23:05 WIB
Palembang Fashion Week. Foto: Ist

jpnn.com, PALEMBANG - Palembang Icon, salah satu mal yang dikelola oleh Lippo Malls menyelenggarakan pagelaran fashion terbesar di Sumatera Selatan dengan nama Palembang Fashion Week (PFW) 2019.

Ini adalah kali keenam fashion show dengan tema ‘Urbanation' yang berlangsung mulai 7 Maret di atrium Palembang Icon lantai ground.

BACA JUGA: 5 Cara Mudah Mencegah Kolesterol Tinggi

Peragaan busana ini diikuti 30 desainer lokal dan tenant Palembang Icon. Pada hari terakhir penyelenggaraannya, Minggu, Palembang Fashion Week 2019 ditutup dengan peragaan busana dari 10 desainer lokal yang sudah malang melintang di ajang fashion baik lokal maupun internasional.

Deretan designer yang tampil pada malam penutupan PFW 2019 ini antara lain adalah GRAB x Sakchin Oey Couture by Selly, Brilianto, Rumah Hijrah by Andien, Rumah Butik Emi, Adis Karim by RSA, HYS by Hilda Amalia, NC Butik Muslim by Novita, Anny Kebaya, Yulieza Tenun, dan Lentera by Hj. Ratu Anita Soviah.

BACA JUGA: 3 Cara Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

Deretan desainer yang tampil pada PFW 2019 sebagai berikut:

1. Sakchin Oey Couture by Selly yang bekerja sama dengan GRAB pada PFW 2019 akan menampilkan pakaian ready to wear, praktis, cepat digunakan, dan multipurpose. Rancangan koleksi ini menggunakan kain songket khas Palembang dalam bentuk tiga dimensi dan juga mencampurkan pakaian khas Jepang yang terkenal seperti kimono dan yukata. Terdapat 7 koleksi yang ditampilkan dengan dominasi warna hijau dan hitam. Proses membuat koleksi ini membutuhkan waktu sekitar 7 hari.

BACA JUGA: Styles, Aplikasi Info Diskon Belanja di 70 Mal

Partisipasi GRAB dalam Palembang Fashion Week 2019 sebagai bentuk dukungan terhadap pariwisata ‘Wonderful Indonesia’ di mana GRAB menjadi mitra resmi Pariwisata Indonesia untuk memperkenalkan dan mempromosikan destinasi pariwisata terbaik di Indonesia dengan mendukung industri fashion lokal dengan bekerja sama dengan desainer lokal.

2. HYS by Hilda Amalia menampilkan 8 koleksi pada PFW 2019 dengan menggunakan perpaduan antara kain-kain yang tidak terpakai seperti kain perca yang diolah menjadi outfit yang elegan. Koleksi yang ditampilkan oleh Hilda terinspirasi dari limbah tekstil yang menjadi limbah kedua terbesar di dunia. Turut berpartisipasi yang ketiga kali pada ajang PFW 2019, Hilda Amalia mendapatkan dampak positif yakni perkembangan pelanggan HYS yang mencapai kurang lebih 50%. Koleksi yang ditampilkan Hilda membutuhkan waktu kurang lebih 3 bulan. 

3. NC Butik Muslim by Novita tampil dengan beragam baju muslim yang menggunakan batik Jupri khas Palembang yang dibuat sendiri. Mengusung tema elegan, koleksi yang ditampilkan membutuhkan waktu 2 bulan dan ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 500.000 – Rp 2.000.000. Koleksi NC Butik Muslim by Novita didominasi dengan warna alam seperti cokelat, hijau, dan hitam. Novita merasa bangga meskipun baru pertama kali mengikuti PFW 2019 dan berharap karyanya akan semakin dikenal oleh masyarakat Palembang ataupun yang berada di luar Palembang.

4. BRILIANTO menampilkan koleksi ready to wear yang fokus pada kain jumputan dengan beragam motif sebagai bahan utamanya. Mengusung tema BRILIANTO SIGNATURE, designer BRILIANTO menampilkan ciri khas dalam koleksinya yaitu inovasi kain jumputan dengan teknik pleats untuk menimbulkan efek kerut dan lipatan pada kain. Tidak hanya menggunakan kain jumputan, BRILIANTO juga menggunakan bahan silk dan satin dengan metode pewarnaan campuran natural yang berasal dari alam dan kimia sehingga menghasilkan tone warna yang lembut. Proses pewarnaan ini dimulai dari kain putih polos dengan warna natural seperti warna ungu yang berasal dari daun jati dan warna biru yang berasal dari pewarna alam indigo. Untuk mempertahankan filosofi dan motif asli Palembang, BRILIANTO berinovasi dengan menciptakan motif baru yakni ikan koi yang melambangkan keberuntungan. Koleksi yang ditampilkan untuk menyasar target segmen usia antara 20 – 30 tahun.

5. Rumah Hijrah by Andien pada PFW 2019 ini menampilkan 14 koleksi dengan mengusung tema ‘Growing Up’. Mengusung konsep alam yang akan didominasi oleh warna hijau botol serta dikombinasi dengan warna cokelat sebagai unsur tanah dan merah maroon sebagai unsur dari kelopak atau kuncup yang terbuat dari bahan jaquar sebagai ciri khas Rumah Hijrah. Selain itu, Rumah Hijrah juga menampilkan beberapa head piece sebagai pelengkap untuk menambah aesthetic dari koleksi Rumah Hijrah. Rumah Hijrah by Andien terus meningkatkan eksistensi dengan melakukan inovasi terhadap karya-karya terbaik dengan karakter Andien yang mewah dan elegant dan terus mengikuti perubahan trend fashion lokal maupun dunia yang cenderung simple dan modis mengikuti trend fashion serta perkembangan teknologi yang disesuaikan sesuai gaya millenial, di mana teknologi mampu merubah pola pikir masyarakat termasuk pola pikir dalam hal fashion.

6. Rumah Butik Emi yang pada malam penutupan PFW 2019 menampilkan 11 koleksi terbarunya dengan tema ‘Sriwijaya Heritage’. Menggunakan bahan jupri jumputan, jumputan bahan beludru, songket kombinasi ceruti, dan brokat, Rumah Butik Emi menampilkan koleksi ready to wear dengan konsep padu padan outer, long dress dengan warna merah, hitam, hijau, dan biru.

 7. Rumah Songket Adis (RSA) melalui second label Adis Karim by RSA menampilkan 17 koleksi bertajuk ‘Ramadhan Kareem with Adis Karim’. Koleksi Adis Karim by RSA menggunakan handmade original print dengan bahan semi sutra yang terinspirasi dari keindagan beragam motif kain-kain Sumatera Selatan. Salah satu keunikan dari bahan original print yang digunakan Adis Karim adalah dengan tetap menjaga orisinalitas motif kain yang ada. Keindahan beragam motif kain-kain sumatera selatan menjadi inspirasi bagi Adis, designer yang telah 1 dekade berkiprah di industri etnic fashion mengangkat motif ini dalam ragam busana modest yang ready to wear dari bahan- bahan original print dengan menggunakan motif-motif kain Sumatera Selatan.

8. Koleksi dari Lentera by Hj. Ratu Anita Soviah yang mengusung tema ‘The Fabulous of Tajung’ menjadi penutup serangkaian fashion show di acara PFW 2019. Lentera by Hj. Ratu Anita Soviah menampilkan koleksi kain khas Palembang yang telah dirancang menjadi gaun yang mewah dan stylish dengan kombinasi bahan polos. Kain Tajung pada umumnya berbentuk sarung dan sering digunakan oleh pria pada acara resmi atau sakral. Dengan mengkombinasikan bahan polos dengan tidak mengubah budaya dan tetap melestarikan bahan-bahan khas Palembang untuk menuju dunia mode muslimah yang saat ini telah berkembang.

Danny Crayton, Chief Marketing Officer Lippo Malls Indonesia menyatakan setiap tahun penyelenggaraanya PFW telah menjadi event yang memiliki dampak terhadap pertumbuhan industri fashion di Palembang.

"Melalui karya – karya desainer dan menjadikan Palembang Icon sebagai mal fashion bagi masyarakat Palembang yang mencari trend, mode dan gaya terkini untuk mengikuti gaya fashion kehidupan perkotaan. Karena penyelenggaraan kegiatan tahunan ini memiliki dampak dengan pertumbuhan pengunjung yang meningkat sekitar 20% dan penjualan meningkat sekitar 10% di kegiatan Palembang Fashion Week ini," ujar Danny. (flo/jpnn)

 

Tidak hanya menampilkan berbagai koleksi rancangan para designer lokal, PFW 2019 juga menampilkan berbagai koleksi terbaru dari tenant fashion seperti Donini, Rotelli, Berrybenka, Carla & Leaf, Hush Puppies, Bateeq, Everbest, Salt n Pepper, Wakai, Wacoal, Andrew, Keds, JFK dan sejumlah tenant lainnya. Rangkaian acara PFW 2019 ditutup dengan parade designer dan penyerahan sertifikat.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambut Tahun Baru Imlek dengan Nuansa Musim Semi


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler