Paling Brengsek Angkot 05, Ini Langkah Tegas Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

Jumat, 09 Oktober 2015 – 05:50 WIB
Ridwan Kamil. Foto: Fajri Achmad/Bandung Ekspres/JPNN

jpnn.com - BANDUNG – Beberapa hari belakangan ini di jejaring sosial Twitter ramai tagar #UsutTuntasAngkot05.

Pemerintah Kota Bandung pun merespon keluhan warga Bandung, dengan berencana membekukan angkutan kota jurusan Cicaheum-Cibaduyut.

BACA JUGA: Suami Paksa Istri Begituan di Kamar Mandi, eh...jadi Terdakwa

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Balai Kota kemarin mengatakan, dirinya sudah memerintahkan Dinas Perhubungan untuk meneliti dan panggil pengurus juga supir angkot dimaksud.

’’Wacananya akan ada pembekuan rute angkot 05 karena komplainnya sudah terlalu banyak, masif, bervariasi dan sering melanggar,” ujar Emil-sapaan akrabnya.

BACA JUGA: Asap Pekat Masih Menyelimuti Kota Palembang

Pelanggaran yang sering dilakukan angkot 05, di antaranya ngetem sembarangan sehingga membuat macet, banyak kontak fisik dengan penumpang, dan tidak sampai ke tujuan baik Cicaheum maupun Cibaduyut. Namun hanya setengah rute atau bahkan semperempat dari rute yang telah ditentukan. ’’Jadi wacana pembekuan itu hanya angkot 05 saja,” tegasnya.

Bila pembekuan dilakukan, maka penumpang bisa mencari alternatif angkutan umum lain, salah satunya Trans Metro Bandung (TMB).

BACA JUGA: Alex Noerdin: Kalau Asap Bau Pempek Saya tidak Bisa Bantah Lagi

Emil prihatin dengan banyaknya protes warga terhadap ketidakdisplinan kendaraan umum berwarna merah marun tersebut. ’’Lebih dari 12 komplain masuk ke saya, mayoritas tentang ketidakdisiplinan dan kekasaran supir ke penumpang,” tukasnya.

Terkait pembekuan, pihaknya saat ini tengah mengkajinya wacana tersebut. ’’Tapi memang menurut laporan angkotan yang paling brengsek itu angkot 05,” ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, salah satu penumpang angkot jurusan Cicaheum-Cibaduyut mengalami penganiayaan dari supir akibat menagih kembalian yang kurang. (vil/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... TMMD Dinilai Mewakili Aspirasi Masyarakat Desa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler