jpnn.com - Juliana Mochtar terus terkenang saat-saat perjumpaan terakhirnya dengan suaminya, Herman Sikumbang. Juliana tak menyangka ketika Herman pamit pada Jumat lalu (21/12) menjadi pertemuan terakhir bagi mereka berdua.
Herman merupakan gitaris grup band Seventeen. Musikus kelahiran 17 Maret 1982 di Ternate itu menjadi salah satu korban tsunami Selat Sunda yang menerjang kawasan Tanjung Lesung, Pandeglang pada Sabtu (22/12) malam.
BACA JUGA: Korban Tsunami Paling Banyak Ditemukan di Empat Titik Ini
Menurut Juliana, suaminya menunjukkan hal-hal tak biasa sebelum pamitan untuk tampil bersama Seventeen guna menghibur acara family gathering pegawai PLN di kawasan wisata Tanjung Lesung. Uli -panggilan akrabnya- mengatakan, Herman menunjukkan lebih hangat bagi keluarganya ketimbang hari-hari biasa.
Dua anak Herman dan Juliana, Hafuza Dhamiri dan Hisyam Quraisy juga merasakan hal serupa. Sehari sebelum menuju Tanjung Lesung, Herman membujuk Uli bersama kedua anaknya ikut berlibur bersama.
BACA JUGA: Pesan Jokowi atas Bencana Tsunami Banten di Konser Slank
Kebetulan, para personel Seventeen lainnya pun membawa istri mereka ke Tanjung Lesung. "Kak Han (Herman, red) itu ingin banget bisa kumpul keluarga. Satu hari mau berangkat dia nanya lagi, ‘Hun yakin enggak ikut?’. Dia ngomong gitu," tutur Uli saat diwawancarai di rumah ibundanya di Kalibata, Jakarta Selatan Minggu (23/12).
Uli mengaku tak bisa menuruti keinginan Herman. Sebab, finalis Putri Indonesia 2010 itu harus menjalani jadwal shooting yang sedang padat.
BACA JUGA: Istri Tak Percaya Herman Seventeen jadi Korban Tsunami Anyer
Karena Uli memilih tetap di Jakarta untuk urusan pekerjaan. "Kak Han meminta mengosongkan jadwal 22 Desember untuk berlibur bersama keluarga. Dia nawarin terus, dia bilang ‘Hun, ayo dong ikut ikut ke Tanjung Lesung sama anak-anak’. Saya nggak bisa ikut karena syuting bersama anak-anak," tutur Uli mengenang ajakan suaminya.
Uli tak luluh oleh bujukan Herman yang sepertinya ingin ditemani pada ‘konser terakhirnya’ bersama Seventeen. Menurutnya, Herman tak pernah bersikap seperti itu sebelumnya.
Akhirnya Uli meminta Herman untuk meluangkan waktu bagi keluarga bersama Hauzan dan Hafuza. Akhirnya Herman mengajak dua anaknya jalan-jalan.
“Papah sedang enggak kerja, jalan-jalan yuk, pergi ke mal,” kata Uli menirukan ucapan herman. Dua anak Herman pun senang.
"Kami pergi mal, makan, foto-foto, pokoknya bareng semua, memang terasa banget keluarga," ujar Uli sembari terbata-bata.
Selama di mal, Herman juga terus bercerita. Sesampainya di rumah, Herman kembali bercerita di kamar membicarakan masa depan anak-anak, hingga rencana masuk sekolahnya.
Herman juga meminta Uli membuatkan minuman jahe hangat untuknya. Alasannya karena tak enak badan.
"Hun, mau jahe. Kak Han nggak enak badan nih," kata Uli menirukan permintaan Herman.
Keesokan harinya, Herman langsung pergi pamit untuk manggung di acara ke Tanjung Lesung. Sebelum berangkat ke Tanjung Lesung, Herman mengisi acara terlebih dahulu di kawasan BSD.
"Hari Jumat, dia mandi, setelah itu pamit meminta dibawakan baju sekalian, karena malam Sabtunya dia main di BSD. Dia pamit enggak akan balik lagi," imbuhnya.
Saat berpamitan, Herman mencium dan memeluk Uli. Saat itu Uli merasakan badan Herman yang wangi, berbeda dari biasanya yang beraroma asap rokok. "Dia peluk erat banget,” kata Uli.
Uli juga merasakan pamitan terakhir suaminya itu berbeda dari biasanya. “Saya ngomong gini, ‘Han kok tumben wangi, biasanya bau rokok’. Terus cium tangan, cium kening, dia pun tanya mau pergi ke mana kalau tidak ada saya," ujar Uli.
Uli lantas menjawab pertanyaan yang tak biasa itu. Perempuan asal Aceh itu mengaku berencana makan di gerai waralaba setelah Herman berangkat.
Namun, Herman tak langsung pergi. Dia malah menyambangi Uli sekali lagi untuk menciumnya.
Padahalm Uli sudah bersama kedua anaknya untuk pergi makan di luar. Herman, kenang Uli, juga mencium kedua anaknya.
“‘Ya sudah pergi-pergi saja yah,’ kata Kak Han. Dia mau pamit, ngeliatin lagi, cium lagi, becanda-becanda sama anak lagi. Memang aneh banget hari itu," tutupnya.
Jenazah Herman diterbangkan ke Kota Tidore di Ternate. Rencananya, dia akan dimakamkan di kampung halamannya.(wiw/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesaksian Cak Imin tentang Herman Seventeen
Redaktur & Reporter : Antoni