PAN Maksimalkan Momentum

Sabtu, 03 Maret 2012 – 02:46 WIB

KEBUMEN - Upaya tak kenal lelah dilakukan Partai Amanat Nasional (PAN). Bekerja terus menerus melakukan konsolidasi ke daerah-daerah menjadi opsi untuk bisa meraih target dua digit demi mengusung Hatta Rajasa sebagai calon presiden (capres) di tahun 2014 mendatang.

Sekjen DPP PAN, Taufik Kurniawan mengatakan, Pemilu 2014 merupakan momentum yang sangat penting karena akan terjadi penyerahan tongkat estafet kepemimpinan nasional. "Secara konstitusi, SBY sudah tidak lagi bisa mencalon maupun dicalonkan parpol manapun," kata Taufik saat menghadiri pelantikan pengurus DPD PAN Kabupaten Kebumen, di Kebumen, Jawa Tengah, Jumat (2/3).

Menurut Taufik, momentum saat ini, PAN memiliki kader terbaik yakni Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa, yang juga Menko Perekonomian. "Seorang ketua umum partai politik, apapun parpol itu, dia harus siap menerima tongkat estafet kepemimpinan nasional. Jangan dibalik ketika seorang ingin mencalonkan menjadi presiden," tukas Wakil Ketua DPR RI itu.

Sebab, kata dia, ketika parpol nanti menjadi pemenang, tidak terjadi kegamangan saat dia menjadi presiden RI. "Sekarang ini kan ada tokoh-tokoh yang malu-malu kucing untuk menyatakan maju sebagai capres. PAN adalah partai yang pertama kali mengusung ketua umumnya sebagai capres di 2014 mendatang," klaimnya.

Langkah tersebut, ungkap Taufik, kemudian diikuti temen-teman parpol yang lain. "Setelah itu menyusul Pak Prabowo yang diusung Gerindra. Lalu Pak Wiranto oleh Hanura. Yang masih kita tunggu juga teman-teman dari parpol yang lain," tandasnya.

Dengan tegas, Taufik menyatakan, secara konstitusi presiden RI hanya bisa dicalonkan oleh partai politik atau gabungan parpol. "Tidak ada peluang untuk maju sebagai capres melalui jalur independen. Ini adalah sesuai konstitusi, jadi jika ada perubahan konstitusi tentunya harus ada amandemen, tidak semudah itu," bebernya.

Taufik mengatakan, bagaimana pun parpol ini merupakan pilar demokrasi. "Selama ini banyak usaha-usaha yang mendeskreditkan parpol. Seolah-olah parpol ini kumpulnya para garong-garong, para koruptor, ini adalah harus kita sikapi, kedudukan kita di mata hukum adalah sah sebagai pengemban aspirasi masyarakat Indonesia," ujarnya.

Jangan sampai, lanjut Taufik, DPR ini selalu didelegitimasi yang seakan-akan  keberadaannya menjadi masalah bangsa ini. "Marilah kita luruskan arah perjuangan reformasi ini yang mana lembaga yang terhormat partai politik (DPR) adalah pilar demokrasi yang keberadaannya kita jaga bersama  demi tetap tegaknya arah reformasi ke depan," pungkasnya.

Sedangkan Ketua DPW PAN Jawa Tengah, Wahyu Kristiyanto mengatakan, Jawa Tengah merupakan penyangga perolehan PAN secara nasional. "Kalau PAN secara nasional mau mendapat minimal 10 persen maka PAN Jawa Tengah harus minimal mendapatkan suara 15 persen," terangnya. 

Wahyu menambahkan bahwa target DPRD I  Jawa Tengah13 kursi dari 10 kursi sekarang yang berasal dari 10  Dapil. (yay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... FPD Bantah Isu Perombakan di DPR


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler