jpnn.com - JAKARTA - Isu reshuffle kabinet kian menghangat. Beberapa kalangan menyebut bahwa periode satu tahun pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) yang jatuh pada 20 Oktober mendatang akan dijadikan momentum untuk merombak beberapa menteri di Kabinet Kerja.
Wakil Presiden JK menyatakan, bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke dalam koalisi membuat Jokowi-JK harus mengakomodasi kader partai berlogo matahari itu ke dalam struktur pemerintahan. Apalagi, PAN sudah menyampaikan kesiapan untuk masuk kabinet. "Itu sudah pasti," ujarnya JK kemarin (16/10).
BACA JUGA: Lebih Baik Presiden yang Garap Jaksa Agung
Namun, JK mengaku belum berkomunikasi secara khusus dengan Presiden Jokowi soal rencana kocok ulang Kabinet Kerja. Termasuk, memberikan kursi menteri kepada partai pimpinan Zulkifli Hasan tersebut. "Nanti, tunggu saja," katanya.
Sebelumnya, saat bertandang ke Kantor Wakil Presiden Selasa (13/10), Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Soetrisno Bachir mengatakan, PAN akan sangat senang jika bisa berkontribusi lebih banyak di pemerintahan dengan menempatkan kader di kabinet. "Kami ingin membantu menyelesaikan masalah ekonomi saat ini," ucapnya.
BACA JUGA: Kasus Rio Bukti Parpol Masih jadi Arena Rawan Korupsi
Secara formal PAN memang belum mengajukan nama kader. Namun, beberapa informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa PAN sempat meminta tiga kursi menteri. Tapi, Jokowi mungkin hanya bisa memberikan satu kursi ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) yang bakal diplot untuk Soetrisno serta satu atau maksimal dua kursi menteri buat PAN.(owi/bay/far/dyn/c9/kim)
BACA JUGA: Wah... Wah... Ada Mantan Backing Vocal KLa Project di Pusaran Suap Rio Capella
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cairan Kimia Jepang yang Dipercaya Bisa Padamkan Kebakaran Hutan
Redaktur : Tim Redaksi