jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan menyarankan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mencontoh pemerintahan Soeharto di orde baru, yang melakukan koordinasi secara intensif dalam mengelola negara agar bisa memecah berbagai kebuntuan pemerintahan.
"Koordinasinya itu harus intens, kalau zaman Pak Harto dan Pak SBY koordinasi itu intens. Dengan koordinasi itulah semua kebuntuan bisa dipecahkan. Karena itu menteri koordinator harus optimal, jangan sampai ada menteri yang tidak hadir untuk berkoordinasi karena itu akan merepotkan," kata Zulkifli Hasan, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (22/7).
BACA JUGA: Saya yang Mengurusi OC Kaligis dan Timnya Selama di Medan
Mantan Menteri Kehutanan itu melihat, minimnya penyerapan anggaran oleh kementerian saat ini disebabkan karena masalah koordinasi. "Lah iya itu, koordinasinya, iklim pemerintahan tidak sehat. Masa baru enam bulan kerja di pemerintahan, sudah disibukkan dengan mengganti para menteri," ungkapnya.
Reshuffle menurutnya baru baik dilakukan kalau minimal usia pemerintahan sudah setahun. Kalau baru enam bulan sudah mau direshuffle, itu tidak baik. Apalagi, ada kementerian yang nomenklaturnya belum lama diselesaikan.
BACA JUGA: Inilah Pernyataan Sikap 24 Ulama dan Tokoh Agama soal Rusuh Tolikara
"Reshuffle itu paling cepat 10 bulan atau optimalnya 1 tahun. Sekarang kan kasihan, ada kementerian yang nomenklaturnya baru selesai sudah diminta di ganti. Kalau sudah setahun pemerintahan tidak juga bisa kompak, maka berarti ada yang salah dengan pemerintahan itu, baru direshuffle. Reshuffle juga harus dilihat sebagai hal biasa untuk mengoptimalkan kerja," tegasnya. (fas/jpnn)
BACA JUGA: Ulama dan Tokoh Agama Dukung Langkah Mendagri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hingga Akhir Juli, NTB Catatkan Realisasi PSKS Terbesar
Redaktur : Tim Redaksi