PAN-Muhammadiyah Siap Berdamai

Senin, 04 Juni 2012 – 05:25 WIB
JAKARTA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan DPP PAN berusaha menahan diri terkait dengan polemik kepemilikan Rumah PAN milik mantan ketua umumnya, Soetrisno Bachir (SB). Baik pengurus PP Muhammadiyah maupun DPP PAN siap duduk semeja untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto memastikan, polemik kepemilikan gedung yang kini kantor partainya tersebut bisa diselesaikan dengan baik. "Tidak masalah. Kami siap berkomunikasi dengan Muhammadiyah. Pasti ada win-win solution-lah," kata Arya Bima saat dihubungi Rakyat Merdeka Online (Jawa Pos Group) kemarin (3/6).

Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin belum bersedia berkomentar banyak. "Saya sedang pulang kampung ke Sumbawa," kata Din saat dihubungi Jawa Pos Minggu (3/6).

Meski begitu, Din mengisyaratkan bahwa Muhammadiyah akan memperjuangkan kepemilikan atas gedung yang telah diwakafkan SB tersebut. "Maaf kalau kami nggak mau komentar dulu karena sertifikat belum di tangan," tegas pria kelahiran Sumbawa Besar, NTB, 31 Agustus 1958, itu.

Sebelumnya, SB selaku pendiri sekaligus pemilik gedung yang populer disebut Rumah PAN tersebut ingin mewakafkannya ke Muhammadiyah. Menurut SB, gedung beralamat di Jalan Warung Buncit Raya No 17, Jakarta Selatan, itu nanti difungsikan sebagai Institut Bisnis Muhammadiyah (IBM). Dengan begitu, otomatis DPP PAN tidak bisa berkantor lagi di sana (Jawa Pos, 3/6). SB sendiri sudah bertemu dengan Majelis Ekonomi Muhammadiyah terkait dengan rencananya tersebut. Proses pewakafan itu saat ini berlangsung. Tetapi, Ketua DPP PAN Asman Abnur mengklaim gedung tersebut menjadi milik PAN setelah dihibahkan SB.

Secara terpisah, anggota Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah Mustofa Nahrawardaya membenarkan bahwa SB telah mewakafkan gedung miliknya di Jalan Warung Buncit kepada Muhammadiyah. Bahkan, Din telah mengumumkannya saat pengajian di gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, 1 Juni malam lalu.

Dalam pengajian bertema Pengajian dalam Puisi itu, SB bahkan ikut membacakan puisi. "Setelah itu, Pak Din mengatakan kepada sekitar 500 peserta pengajian bahwa Mas Tris (Soetrisno Bachir, Red) secara resmi mewakafkan gedung tujuh lantai di Warung Buncit. Muhammadiyah telah menerima, secara administrasi disiapkan secepatnya, dan akan mengurus sebaik-baiknya," ungkap Mustofa.

Din atas nama Muhammadiyah, imbuh Mustofa, juga akan menghubungi DPP PAN yang masih mendiami gedung itu. "Pak Din sudah menerima secara baik-baik. Tidak ada masalah apa pun antara PAN dan Muhammadiyah," ujar mantan wartawan itu.

Mustofa menyampaikan, SB belakangan aktif sebagai penasihat Majelis Ekonomi Muhammadiyah. Rencana untuk mewakafkan gedung itu disampaikan kepada pimpinan PP Muhammdiyah sejak dua bulan lalu. "Wajar saja kalau Mas Tris ingin berbuat banyak untuk Muhammadiyah dengan mewakafkan aset yang beliau miliki," katanya.

Menurut Mustofa, ini bukan kali pertama Muhammadiyah menerima wakaf dari pihak lain. Sebelumnya, Muhammadiyah juga pernah menerima lahan wakaf seluas 40 hektare di Jawa Barat.

Soal dihibahkannya gedung itu kepada PAN, Mustofa menyatakan memang pernah mendengarnya sendiri. Tetapi, dia tidak bisa memastikan apakah ada pengalihan aset secara formal. "Saya memang pernah mendengar itu saat bersama beliau (SB, Red). Tapi, belum tahu apakah ada penegasan tertulisnya," tuturnya.

Mustofa menyampaikan, secara legal, SB memang tidak boleh memberikan sumbangan pribadi kepada partai politik di atas Rp 1 miliar. Itu adalah jumlah bantuan maksimal yang boleh diberikan individu kepada partai politik. Padahal, harga gedung di Warung Buncit yang berwarna biru tersebut sudah lebih dari Rp 20 miliar. "Dalam peraturan tidak mungkin partai menerima hibah gedung yang nilainya lebih dari Rp 1 miliar itu. Mas Tris sendiri bisa kena pidana karena melanggar UU," ujar Mustofa.

Sebelumnya, Ketua DPP PAN Asman Abnur menyampaikan, gedung itu sepenuhnya milik PAN. Dia mengakui awalnya SB adalah pemiliknya. Belakangan, oleh SB sendiri, gedung tersebut dihibahkan kepada DPP PAN. Sekjen DPP PAN Taufik Kurniawan juga menegaskan bahwa gedung berkonsep modern itu sepenuhnya milik partai. "Milik kader PAN," tandasnya. (pri/c7/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Jaring Suara di Condet

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler