PAN Potensial Meraih Insentif Elektoral dari Manuver Politik

Rabu, 24 Mei 2023 – 22:59 WIB
Bendera Partai Amanat Nasional (PAN). Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai Partai Amanat Nasional (PAN) bakal diuntungkan jika koalisi besar dapat terwujud. PAN yang menjadi inisiator pembentuk koalisi tersebut bakal mendapat kredit baik di Pemilu 2024.

Dedi mengatakan tak masalah jika PAN tidak mendorong kadernya maju di Pilpres 2024 mendatang.

BACA JUGA: PAN Punya Sumber Daya Politik yang Sangat Besar

Menururutnya, dengan terbentuknya koalisi besar tersebut, PAN sudah sangat diuntungkan dan berpotensi mendapat insentif elektoral.

“Jika koalisi besar hasil inisiasi PAN berhasil, dan menyepakati pengusungan Prabowo, PAN bisa mendapat kredit baik, meski cawapres Prabowo bukan dari PAN,” kata Dedi kepada wartawan, Rabu (24/5).

BACA JUGA: PAN Dinilai Pandai Membaca Suasana Hati Jokowi dan Situasi Politik

Dedi menilai keuntungan PAN makin besar apabila berhasil mendorong Erick Thohir menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Sebab, diketahui PAN yang paling ngotot mendorong Erick Thohir untuk berkontestasi pada Pilpres 2024.

BACA JUGA: Pengamat Sebut Langkah Terbuka PAN pada Pemilu 2024 Sangat Tepat

“Untuk itu, lebih lagi jika cawapres Prabowo adalah tokoh usulan PAN semisal Erick Thohir, PAN bisa saja memanen suara tambahan dari situasi itu,” terangnya.

Dedi juga menerangkan bahwa PAN sangat berpotensi memanen suara di Pemilu 2024. Terlebih jika PAN mau mengusung Prabowo atau Anies Baswedan.

“Jika dia (PAN) mengusung Prabowo atau Anies, perolehan imbas suara itu besar kemungkinan muncul, mengingat pemilih Prabowo dan Anies tidak loyas secara mayoritas pada partai tertentu,” pungkasnya. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Daftarkan Bacaleg PAN ke KPU, Zulhas Sebut Komposisi Terbaik, Intan Singgung Keterwakilan Perempuan


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler