Panca Indera, Album Baru Cokelat

Rabu, 18 Juni 2008 – 17:17 WIB
Cokelat Band di SMK Telkom, Jakarta Barat. Foto: istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Setelah empat tahun absen merilis album solo, Rabu (18/6), grup musik Cokelat bersama Sony BMG Music Entertainment meluncurkan album terbarunya bertajuk 'Panca Indera"Personel band yang digawangi Kikan (vokal), Edwin (gitar), Ernest (gitar), Ranny (bass), dan Ervin (drum) mengaku sangat bangga bisa merilis album kelima ini.

Selain sesuai dengan jumlah personel Cokelat yang berjumlah lima orang, Panca Indera juga bagian dari tubuh manusia

BACA JUGA: Kabar Duka, Ayah Ernest Cokelat Meninggal Dunia

Uniknya lagi, video klipnya diambil dari anak-anak kecil diberi titel Salah.

Kenapa judulnya Panca Indera? "Ada lima indera yang kebetulan merepresentasikan jumlah personil dalam band kami

Dan album ini adalah hasil gabungan apa yang kita lihat, kita dengar, kita ucapkan, kita raba, dan juga kegelisaan-kegelisaan yang kita rasakan, yang kemudian kita tuangkan di album ini

BACA JUGA: Vokalis Resmi Keluar, Cokelat Kini Dibantu Aiu Ratna

Yang lebih penting lagi, indera itu bagian yang tak terpisahkan satu sama lain
Ini menjadi harapan kita mudah-mudahan kesolidan kita bisa seperti lima panca indera tersebut," papar Ervin, sang drumer Cokelat, dalam press conference di Kamasutra, Hotel Crown, Jakarta Selatan, Rabu sore.

Selain itu, dia juga menceritakan proses penggarapan album yang dimulai sejak bulan puasa 2006 lalu"Total waktu yang diperlukan untuk merampungkan album sekitar satu setengah tahunKami bersyukur album ini akhirnya bisa dikeluarkan tahun ini," terang Ervin.

Toto, produser Sony BMG, mendukung peluncuran album-album Cokelat, bukan hanya di Indonsia, namun ke depan bila perlu go internasional"Kami juga akan utamakan mempertimbangkan Cokelat untuk tampil di luar negeriHarapan saya satu aja, jualan, kalau sudah tangga lagu masak ga jualan juga he..he..," timpal Toto.

Kikan menambahkan, soal album 'Panca Indera' yang diluncurkan masih didominasi pop-rock, dengan setingan anger mood dalam setiap lagunya"Kita tidak bisa tampil bermanis-manis untuk lagu pertema jatuh cinta sekalipun he.he.he.Yang pasti di album sekarang kita berusaha untuk memaksimalkan semangat eksplorasi kita dalam mengulik musik," papar Kikan.

Pada Juli nanti, lanjut Kikan, Cokelat akan tur ke lima kota di tanah air pada Juli nanti, tepatnya 25 Juni ulang tahun ke-12 tahun"Kami berlima sudah hapal banget sudah hapal banget karakter masing-masing, kami sudah seperti keluargaDan kami deket banget satu sama lain," ujar Kikan.

Selain itu, tambah Edwin, selama 12 tahun selalu berusaha membikin karya berbeda"Bagaimana kami bisa menyatukan tren, menyatukan idealisme CokelatDan tidak sok senior, walaupun usianya sudah 12 tahun," bebernya.

Di album kelima ini, seluruh personel Cokelat bikin laguTapi album-album sebelumnya hits album lebih dominan Edwin dan KikanTapi di album kelima semua personel membuat lagu"Jadi jangan kaget jika ada lagu derngan isian etnik seperti Kendang dan Gending alat musik tiup khas suku Aborigin yang ada di lagu The Hardest PartAtau kita bermain-main dalam ranah musik bossanova dalam lagu Nada Doa, atau musik reggae yang dikombinasikan dengan sound elektronikPokoknya seru deh," seloroh Kikan.

Untuk diketahui, lagu-lagu dalam album kelima CokelatLagu 'Bukan Hari Ini' diciptakan oleh Kikan dan ErnestLagu 'Nada Doa' diciptakan oleh Ernest, lagu 'Recall' (Kikan), Semangatku (Edwin), Pinjam Hatimu (Edwin), Terluka (Kikan), dan Tak Berujung (Ervin dan Kikan).

Sekedar mengingatkan, empat album Cokelat sebelumnya ialah Untuk Bintang (2000), Rasa Baru (2001), Rasa Baru Special Edition (2002), Segitiga (2003), dan 'Dari Hati' (2004)Untuk single, Indie Ten (1998) single Bunga Tidur, tribute to Ian Antono (2004) single 'Uang', dan Kita untuk Mereka (2005) single 'Pasrahkan Pada-Nya'Sepecial album, the best of 'Tak Pernah Padam (2005) dan Untukmu Indonesiaku (2005)(gus/jpnn)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler