“Peralihan musim dari kemarau ke musim hujan ini tentunya banyak akibat yang akan terjadi, salah satunya penyakit demam berdarah. Karenanya, masyarakat harus waspada,” ujar PJS Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Dr Madani Nangtjik, Minggu (21/10)
Ia menegaskan, sejauh ini, memang belum diketahui berapa banyak masyarakat yang menderita demam berdarah. Mengingat, musim hujan baru terjadi beberapa kali. Namun, ia mengimbau, masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan, terutama tempat-tempat nyamuk Aides aigepty berkembang, seperti tempat-tempat yang mangandung air, misalnya bak mandi, tempat penampungan air minum, dan lainnya.
“Kuras, tutup, dan kubur semua barang bekas yang dapat menampung genangan air, serta tutup rapat bak penyimpanan air. Upaya ini bisa dilakukan dalam mengatasi beredarnya nyamuk demam berdarah,” tuturnya.
Ia mengatakan, hampir semua daerah kabupaten/kota di Sumsel rawan penyakit mematikan ini, seperti Palembang, OKI, OI, Prabumulih, Muara Enim, dan lainnya. Gejala penyakit demam berdarah sangat bervariasi, mulai dari tanpa gejala, demam disertai pendarahan yang disebabkan virus sampai shock yang ditandai dengan demam tinggi, pendarahan, pembesaran hati, dan kegagalan sirkulasi.
“Pada remaja dan dewasa, dikenali dengan sindrom trias dengue berupa panas tinggi mendadak dan nyeri pada anggota badan (kepala, bola mata, punggung, dan sendi,red), serta timbulnya makulopapular,” tandasnya. (nni/ce4)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspadai Perilaku Remaja Menyimpang
Redaktur : Tim Redaksi