jpnn.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia saat ini tidak menghalangi para mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) untuk tetap mengikuti pembelajaran.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menyiapkan sistem pembelajaran jarak jauh, sehingga mahasiwa tetap bisa belajar dengan tetap mengikuti protokol physical distancing.
BACA JUGA: Kementan Gandeng Perusahaan E-Commerce Memasarkan Beras
“Dengan Sistem Pembelajaran Jarak Jauh, pendidikan tetap bisa berjalan meskipun kita sedang mengalami pandemi Covid-19. Justru ada hikmah yang bisa kita ambil bahwa arah pendidikan memang harus menuju sistem edukasi 4.0,” ungkap Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi, dalam keterangan pers, Selasa (14/4).
Kebijakan untuk meniadakan proses pembelajaran secara tatap muka mengacu pada maklumat pemerintah tentang larangan untuk berkumpul dalam jumlah besar dan perlunya penerapan physical distancing untuk mencegah penyebaran covid-19.
BACA JUGA: Hamdalah, Ada Kabar Bahagia dari Kondisi Menhub Budi Karya
“Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, proses pembelajaran di Polbangtan tetap harus berjalan dengan tetap memerhatikan ketetapan pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19. Polbangtan merupakan bentuk tanggung jawab kami dalam mewujudkan SDM pertanian yang maju, mandiri, dan modern,” sebut Dedi.
Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP melakukan pembinaan terhadap 7 Polbangtan yang tersebar di berbagai wilayah, yaitu Polbangtan Medan, Polbangtan Bogor, Polbangtan Yogyakarta Magelang, Polbangtan Malang, Polbangtan Gowa, Polbangtan Manokwari dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI).
BACA JUGA: Dijaga Ketat, Giring Ganesha tak Pernah Ditawari Narkoba
Jumlah mahasiswa Politeknik Kementan saat ini mencapai 4.544 orang.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti mengungkapkan saat ini Polbangtan telah mengeluarkan kebijakan untuk mengubah sistem pembelajaran tatap muka menjadi sistem pembelajaran daring (SPADA).
“SPADA merupakan implementasi Pendidikan jarak jauh pada Pendidikan tinggi yang bertujuan untuk meningkatkan pemerataan akses terhadap pembelajaran yang bermutu,” jelas Idha.
Untuk persiapan SPADA, perguruan tinggi harus memiliki kesiapan dari segi infrastruktur, sarana dan prasarana dan sumberdaya. Pembelajaran daring bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
Sehingga Pendidikan tetap eksis ditengah corona. Media pembelajaran daring sudah banyak tersedia, salah satunya dengan memanfaatkan video conference yang saat ini merupakan media yang efektif untuk melakukan pembelajaran secara real time.
“Aplikasi yang bisa digunakan untuk daring adalah e-learning, zoom, google classroom, dan beberapa aplikasi lainnya. Sejauh ini mahasiswa dapat menerima materi dengan baik,” terang Idha.
Kegiatan pembelajaran Polbangtan yang dilakukan melalui daring antara lain perkuliahan, penugasan, kuis, ujian, dan bimbingan mahasiswa yang sedang praktik kerja lapangan (PKL) maupun tugas akhir (TA).
“Pendidikan yang awalnya tidak mungkin dilakukan ditengah pandemik Corona menjadi sangat mungkin dan tidak terbatas jarak maupun waktu. Teknologi sudah tersedia maka SDM-nya pun harus siap menjangkau semuanya,” pungkas Idha.(ILK/JPNN)
Redaktur & Reporter : Yessy