Pandemi Jadi Penyebab Anjloknya Kinerja Sektor Konstruksi? Begini Kata Pengamat

Senin, 23 November 2020 – 17:25 WIB
Ilustrasi logo virus corona. foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat BUMN Toto Pranoto berpandangan anjloknya kinerja sektor konstruksi tidak bisa dilepaskan dari dampak pandemi.

Karena itu, perbaikan kinerja BUMN sektor konstruksi akan terbantu dengan realisasi program vaksinasi pemerintah.

BACA JUGA: Pemerintah Menyiapkan Rp123 Triliun untuk Memulihkan UMKM Terdampak Pandemi Corona

Toto memproyeksikan kinerja negatif BUMN konstruksi pada hingga akhir 2020 masih akan berlanjut.

"Saya kira dengan melihat kinerja kuartal III 2020, kondisi buruk yang dihadapi BUMN sektor konstruksi masih akan berlanjut, dengan asumsi vaksin covid baru akan siap disebarluaskan pada awal tahun depan," kata Toto.

BACA JUGA: Tak Masalah Masuk Neraka, Nikita Mirzani: Ketemu Sama Banyak Artis

Untuk itu, Toto meyakini kehadiran vaksin akan mengembalikan geliat sektor konstruksi dengan mobilitas pekerja dan bahan baku baru yang akan berdampak positif pada laporan kuartal I tahun depan.

Sembari menanti vaksinasi, Toto mendorong BUMN konstruksi untuk bisa menyehatkan arus kas dengan mengontrol struktur biaya lebih ketat, terutama dampak dari beban bunga pinjaman dan utang jatuh tempo.

BACA JUGA: Ini Strategi Bisnis Waskita Beton Precast untuk Raih Target Kontrak Baru Rp5 Triliun

Toto menyebut, dampak pandemi pun tidak hanya terjadi pada induk dari perusahaan pelat merah konstruksi, melainkan juga terhadap anak usaha.

"Grup konstruksi BUMN tentu terpengaruh juga dampak Covid-19. Bukan hanya kinerja induk yang menurun, tapi juga merembet ke anak usaha yang memiliki bisnis terkait induk usaha," katanya.

Karena itu, Toto juga mendorong realisasi divestasi aset seperti sejumlah ruas tol yang masih dimiliki Waskita Karya sehingga mampu mengurangi beban likuiditas perusahaan.

Selain itu, dia juga mendorong BUMN-BUMN karya dapat mengoptimalkan penyelesaian beberapa kontrak pembangunan infrastruktur yang sudah ada, sekaligus menyiapkan proyeksi pada 2021.

"Spesifikasi proyek tentu harus disesuaikan supaya tidak menggerus modal kerja dan kontribusi beberapa proyek internasional juga bisa ditingkatkan, misal Wijaya Karya punya proyek pembangunan gedung dan infrastruktur di Afrika," tandas Toto.(chi/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler