Pandemi Tak Usik Kinerja, Pertamina Power Indonesia Cetak Laba USD 14 Juta

Jumat, 18 Juni 2021 – 17:16 WIB
PT Pertamina Power Indonesia (PPI) atau dikenal dengan Subholding Pertamina Power & New Renewable Energy (PNRE) mampu membukukan laba bersih positif pada 2020, yaitu sebesar USD14 Juta. Foto: Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina Power Indonesia (PPI) mampu membukukan laba bersih positif pada 2020, yaitu sebesar USD 14 Juta.

Subholding Pertamina Power & New Renewable Energy (PNRE) itu menyatakan di tengah kelesuan ekonomi akibat pandemi Covi-19, perseroan masih mampu mendongkrak laba bersih.

BACA JUGA: Mantap! Satgas RAFI 2021 Pertamina Sukses Layani Pasokan Energi Selama Ramadan dan Idulfitri

Chief Executive Officer PNRE Dannif Danusaputro menyebut laba bersih naik sembilan persen dibandingkan 2019.

Dia juga menyebutkan kinerja finansial dan operasional PPI stand alone secara umum positif.

BACA JUGA: Fresh Graduate, Siap-siap Yuk! Pertamina Group Buka Lowongan BPS 2021 Nih

"Pada kinerja finansial, pendapatan usaha yang dibukukan sebesar USD 2,1 Juta atau meningkat 371 persen dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.

Dannid menilai peningkatan signifikan ini dikontribusikan dari beroperasinya PLTBg Sei Mangkei dan PLTS Kwala Sawit dan Pagar Merbau.

BACA JUGA: Persidangan PKPU, Pertamina Foundation Buktikan Tidak Memiliki Utang GMP

“Patut disyukuri bahwa PNRE mampu membukukan laba bersih positif, bahkan lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Ini semua tidak terlepas dari kerja keras seluruh jajaran perwira PNRE,” ungkap Dannif di Jakarta, Jumat (18/6).

Dannif menjelaskan capaian positif juga ditunjukkan oleh kinerja operasional 2020 di mana PNRE berhasil meningkatkan listrik hingga 695 persen dibanding tahun sebelumnya.

Kapasitas terpasang pembangkit listrik juga bertambah sebesar 8,02 MW yang dikontribusikan dari Pembangkit Listrik tenaga Biogas (PLTBg) Sei Mangkei, PLTBg Pagar Merbau, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Dumai, PLTS Cilacap, serta PLTS SPBU Pertamina.

Dia menegaskan kinerja operasi yang positif tersebut juga didukung dengan kinerja HSSE yang cemerlang. Pada 2020, PNRE mencatatkan total 24.693.135 jam kerja aman tanpa kecelakaan.

“Di bisnis energi yang berisiko tinggi, capaian kinerja HSSE tersebut wajib diapresiasi. PNRE berkomitmen tinggi untuk mewujudkan zero accident dalam operasionalnya,” tutur Dannif.

Dannif juga mengatakan sebagai bagian dari program transformasi BUMN, pada Juni 2020 PPI diberi amanah untuk menjadi sub-holding Pertamina di bidang power dan new renewable energy (PNRE) yang visinya adalah memimpin transisi energi di Indonesia melalui inovasi energi bersih.

Menurutnya, termasuk dalam sub-holding ini adalah Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan Jawa Satu Power (JSP).

Selain itu, PNRE memiliki sejumlah proyek-proyek pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), antara lain PLTBg dan PLTS di sejumlah wilayah di Indonesia.

Proyek-proyek EBT yang sudah dioperasikan oleh PNRE antara lain PLTS Badak 4 MW, Operation & Maintenance (O&M) PLTBg Kwala Sawit dan Pagar Merbau, dan PLTBg Sei Mangkei sebesar 2,4 MW.

Dannif menambahkan beberapa proyek yang saat ini tengah berjalan antara lain PLTGU Jawa-1 dengan kapasitas 1.760 MW, PLTS RU IV Cilacap berkapasitas 1,3 MW, PLTS RU II Dumai dengan kapasitas 2 MW, PLTS Sei Mangkei dengan kapasitas 2 MW yang bertujuan untuk memasok kelistrikan bagi tenant yang berada Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei.

"Untuk mendukung Bauran Energi Nasional 23 persen pada tahun 2025, PNRE berkomitmen untuk menjadi mitra pemerintah yang andal," katanya.

Dannif menambahkan PNRE juga sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan pihak manapun yang memiliki komitmen yang sama untuk berinovasi melalui energi bersih.

"Kami yakin mampu menjadi pemimpin untuk mendorong proses transisi menuju energi bersih di Indonesia,” tegas Dannif. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler