INDRAMAYU--Menteri Agama Suryadharma Ali kembali berkunjung ke Pesantren Al-Zaytun. Namun, kunjungan kali ini sangat berbeda. Menteri yang juga ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu melakukan panen bibit padi perdana jenis ’Sigro Milir’ di lahan pertanian pondok pesantren terbesar di Asia itu. Lokasi panen ini hanya berjarak 1 kilometer dari Al-Zaytun.
’’Indonesia ini adalah negeri subur. Bahkan, bibit atau biji tumbuhan yang dilempar di tanah saja bisa tumbuh tanpa harus ditanam terlebih dahulu,’’ kata pria yang biasa disapa SDA itu dalam pidatonya bertajuk Panen Bibit Padi Sigro Milir di hadapan santri dan pengurus pesantrten pada kunjungan SDA kali ketiga di 2012 ini.
Menurut SDA, ironis sekali di Indonesia ini, lebih dari 90% bahan pangan masih impor dari luar negeri. Indonesia setiap tahun bahkan kehilangan sekitar 100 ribu hektare lahan pertanian, yang digunakan untuk keperluan industri, pemukiman dan lainnya. ’’Pada kondisi demikian, ternyata pondok pesantren di bawah asuhan Syekh Panji Gumilang ini mampu meningkatkan produksi pertanian, khususnya padi,’’ kata menteri yang lagi getol-getolnya melakukan reformasi birokrasi di Kemenag ini.
Di tengah krisis lahan pertanian, lanjut SDA, ada kabar menggembirakan dari Al-Zaytun. Pimpinan pesantren melakukan penelitian padi sejak 10 tahun lalu. Kali ini bibitnya hendak dikembangkan, karena dapat memberi manfaat luar biasa bagi petani. Hasilnya menggembirakan sekali, karena untuk 1 hektare dapat panen gabah 14 ton sekali musim. ’’Sementara padi kan bisa ditanam dua kali dalam setahun,’’ ujar calon presiden asal PPP ini.
SDA mengaku tak pandai bertani. Tapi dari pengamatannya, justru hasil penelitian padi di Al-Zaytun sungguh menggembirakan. Sebab, santri diberi pembekalan ilmu pertanian. Bahkan bukan hanya dalam bidang tani, tetapi juga bidang ternak dan perikanan.
’’Jadi Pondok Pesantren Al-Zaytun ini kami harapkan mampu memberikan kontribusi terbaiknya buat bangsa Indonesia, khususnya dalam bidang ketahanan pangan. Menurut saya, statemen yang berhubungan dengan ketahanan pangan, bukan merupakan sesuatu yang pantas atau tidak pantas, atas siapa yang berbicara. Seperti saya, seorang menteri agama membahas soal pertanian, kelihatannya memang tidak nyambung. Tetapi saya sadar, bahwa hal ini merupakan tanggung jawab semua masyarakat Indonesia. Hingga saya akhirnya memberanikan diri, kembali mendatangi Pesantren Al-Zaytun ini,’’ lanjut ayah empat anak ini.
SDA melanjutkan, penyerapan tenaga kerja juga merupakan sesuatu yang menjadi titik kulminasi dari peningkatan ketahanan pangan, yang tentunya juga harus melalui peningkatan dan perluasan lahan pertanian. ’’Apabila penyerapan tenaga kerja berhasil diserap sebagai suatu penggerak dari ketahanan pangan, maka ekonomi, politik, dan lain-lain akan secara otomatis menjadi kuat pula,’’ kata SDA sambil mengangkat tangannya.
Sementara itu, Panji Gumilang menjelaskan bahwa padi Sigla Milir memiliki keunggulan antara lain daunnya berdiri dan tahan terpaan angin kencang. Butir padinya lebih banyak jika dibandingkan jenis padi lainnya. Panji berharap, padi ini dapat meningkatkan penghasilan bagi petani jika dikembangkan. Untuk itu, Al-Zaytun akan mengawalinya. (har)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Genjot Kualitas Madrasah Harus Diikuti Peningkatan Anggaran
Redaktur : Tim Redaksi