Nampaknya partai tidak ingin main-main untuk merebut kursi eksekutif di Jabar yang memiliki penduduk paling besar. Apalagi ada trend dimana pemenang pemilihan gubernur di Jabar akan menjadi pemenang pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan umum (pemilu).
"Jabar menjadi kiblat politik nasional sehingga semua partai akan mengerahkan kemampuannya untuk merebut kursi eksekutif. Siapapun ingin menjadi "penguasa" untuk menjadi pemilik politik lebih besar karena ini akan mendukung program partai," ungkap Pengamat Politik Jabar, Masmuni Mahatma.
Masmuni mengaku tidak merasa heran ketika sejumlah artis ikut "manggung" di Jabar. Inspirasinya jelas ketika pasangan Ahmad Heriyawan-Dede Yusuf (Hade) secara mengejutkan mengalahkan beberapa tokoh nasional seperti Agum Gumelar dan incumbent, Dany Setiawan. Dede Yusuf yang ketika itu menjadi artis menjadi penentu kemenangan Hade walaupun memiliki modal terkecil ketika itu. Terkenal ternyata menjadi alasan ketika itu pasangan ini dipilih.
Hal mengejutkan juga ketika survey menyebutkan Dede Yusuf tetap diunggulkan bakal dipilih dibandingkan calon lain yang muncul. Bahkan, popularitasnya masih tetap tinggi dibandingkan calon lain. Melihat kenyataan itu kemudian partai berpikir keras sehingga meraih suara atau dapat mengimbangi suara Dede Yusuf.
"Salah satu jalan yakni dengan menggandeng artis yang tentunya memiliki popularitas sama atau bahkan lebih dari Dede Yusuf. Memang tidak mudah karena Dede Yusuf tentu sudah berkeliling serta banyak bergaul dengan masyarakat sehingga partai hati-hati menentukan calon. Pada umumnya memang para artis tersebut akan mendampingi atau jadi calon wakil gubernur (cawagub)," kata Masmuni.
Mantan Sekjen PB PMII ini mengatakan partai pasti mengambil pilihan ini mengingat sebagian besar artis yang maju dalam pemilihan kepala daerah memanangkan pertarungan. Mereka gagal kecuali di daerah-daerah tertentu sehingga angkanya masih dimenangkan oleh popularitas.
Kehadiran para artis tersebut tentu akan memecah suara bagi mereka yang suka dengan popularitas. Jika dahulu hanya satu pilihan Dede Yusuf kali ini hampir semua pasangan memiliki artis untuk mendongkrak suara.
"Siapapun yang bakal memang tentu bagi mereka mampu meyakinkan dengan program-program baik dan pro rakyat. Ingat mereka memiliki popularitas tapi tentu dibutuhkan cagub yang pro rakyat seperti terjadi di DKI Jakarta yang memenangkan Jokowi-Ahok," ujar Masmuni.
Para artis tersebut disebut-sebut bakal mendampingi para calon gubernur kecuali Dede Yusuf yang bakal maju dari calon Demokrat. Sebut saja Ahmad Heryawan tertarik dengan sosok Dedi Mizwar dan Dedi Dores bakal diusung beberapa partai gurem. Bila tidak ada aral melintang Rieke Dyah Pitaloka bakal digandengkan dengan Mantan Wakapolri Nanan Sukarna oleh PDIP serta Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Irianto M. Syaffiudin atau akrab dipanggil Yance diperkirakan akan mengammbil calon internal yang juga dari kalangan artis yakni Nurul Arifin atau Tantowi Yahya. Kemenangan Jokowi-Ahok juga akan menjadi pelajaran bagi pilgub Jabar. Brand dan popularitas calon yang bersih sangat menentukan.
Pengamat Politik, Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf, dalam Pilkada Jabar 2013, warga Jabar membutuhkan pemimpin yang tegas, merakyat dan jujur sebagaimana fenomena yang terjadi dalam Pilkada DKI Jakarta.
"Hemat saya DKI Jakarta dapat menjadi referensi warga Jabar butuh pemimpin yang bersih, bersahaja dan tegas. Kalau soal teknis administrasi bisa dibantu oleh perangkat daerah, tapi yang utama Jabar butuh pemimpin yang tegas," ujar Asep. (rif)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Cagub Bertarung di Sulsel
Redaktur : Tim Redaksi