Pangkalan Militer di Perbatasan Perlu Ditambah

Jumat, 20 Mei 2016 – 00:08 WIB
Mendagri Tjahjo Kumolo. Foto: Puspen Kemendagri

jpnn.com - JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) selaku Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Tjahjo Kumolo menargetkan, wajah perbatasan berubah 1000 persen pada 2017 mendatang, dari kondisi yang ada saat ini. 

Karena itu sejumlah langkah pembangunan terus dilakukan untuk dapat memenuhi target tersebut. 

BACA JUGA: Mantan Sesmil Kecam Ajakan Kudeta Kwik Kian Gie

“Misi BNPP dari presiden yaitu mempercepat pembangunan perbatasan. Lalu meningkatkan kemampuan nasional dalam perbatasan,” ujar Tjahjo dalam pidato sambutannya di Tasakuran Gedung baru BNPP di Jalan Kebon Sirih No. 3, Jakarta, Kamis (19/5).

Selain menggenjot pembangunan, pertahanan di perbatasan kata Tjahjo, juga penting diperkuat. Caranya, dengan menambah pangkalan-pangkalan militer. Hal ini perlu untuk menjaga kedaulatan Indonesia. 
Sehingga ke depan, panglima armada laut kata Tjahjo, tidak ada lagi yang berfokus di Jakarta atau Surabaya. Namun di daerah-daerah perbatasan.

BACA JUGA: Ratusan Pengungsi Afghanistan masih Terdampar di Indonesia

“Kalau belum bisa beli kapal induk, pulau-pulau terluar seperti Natuna (Kepri) Murotai (Maluku Utara) atau Bitung (Sulawesi Utara) dan Saumlaki (Maluku) dijadikan kapal induk (pusat pertahanan,red),” ujarnya. 

Menurut mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini, BNPP nantinya akan menjadi koordinator yang menggerakan elemen-elemen tersebut untuk menjaga perbatasan.

BACA JUGA: Kisah Sukses Penggunaan Dana Desa

“Perbatasan Indonesia ini masih rapuh, harus dijaga dengan baik. Perbatasan ini sumber masuknya narkoba dan kelompok radikalisme asing,” ujar Tjahjo.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngerii, Lion Air Laporkan Dirjen Udara ke Mabes Polri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler