jpnn.com, SURABAYA - Meski koordinasi pembangunan underpass bundaran Satelit sudah diambil alih oleh Pemkot Surabaya. Namun, pengerjaan tak kunjung dilanjutkan. Sejak Februari, proyek tersebut mandek. Penyebabnya, kontrak dengan PT PP (Pembangunan Perumahan) sebagai kontraktor habis. Selain itu, ada kendala anggaran.
"Kalau diajak ngomong, sudah. Bahwa kami diminta buat surat pernyataan, kami juga komit," ujar Sutoto Yakobus, senior director PT Ciputra Development Tbk, sebagai salah satu pengembang. Proyek tersebut memang tidak memakai APBD sama sekali. Pemkot mendapatkan sumbangan dari para pengembang. Khususnya yang memiliki wilayah operasi di Surabaya Barat Sayangnya, tidak semua pengembang membayar sesuai kesepakatan. Pemkot yang mengambil alih posisi koordinator dari Realestat Indonesia (REI) Jatim memanggil para pengembang untuk memenuhi komitmennya. Sutoto menyebut, rapat antara pengembang dan pemkot biasanya dipimpin Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi.
Hingga kontrak penggarapan proyek habis, anggaran yang terkumpul masih Rp 39,8 miliar. Kebutuhan total mencapai Rp 74,3 miliar. Sutoto menyebut kebutuhan anggaran itu perlu dievaluasi agar angkanya tidak terlalu besar.
Sutoto berharap underpass bisa segera difungsikan. Sebab, sebagian besar fondasi telah dikerjakan. Pekerjaan selanjutnya tinggal pengerukan dan penguatan jalan. Menurut dia, jika kebutuhan anggaran disederhanakan, proyek tersebut bisa segera jalan. "Yang penting bisa dipakai dulu. Pernik-perniknya bisa belakangan lah itu" jelas ketua kehormatan REI Jatim itu.
Pemkot sudah tidak lagi melanjutkan kerja sama dengan REI Jatim. Sutoto tidak mempermasalahkan hal tersebut. Menurut dia, meski tidak melanjutkan kerja sama dengan REI, proyek tetap harus berlanjut. "Sekarang yang terpenting proyek cepat selesai," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa underpass itu tidak hanya menguntungkan pengembang. Tapi, juga pengguna jalan di Surabaya pada umumnya. Bundaran Satelit menjadi jalur utama penghubung barat dan timur kota.
Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menerangkan bahwa pembangunan underpass Satelit bakal dikebut. Desember ini harus selesai. Pemkot sudah menagih ulang komitmen para pengembang. "Yang penting, kita tidak menganggarkan APBD ke sana," jelas Whisnu.
Banyak yang mempertanyakan dasar pemkot mengambil alih koordinasi proyek underpass. Namun, Whisnu tidak mau menerangkan secara detail kelanjutan kerja sama tersebut. "Itu rahasia. Tujuannya bagus kok supaya segera selesai," tegasnya. (sal/c6/ayi)
BACA JUGA: Jembatan Kartini Langsung Diaspal tanpa Uji Beban
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanura Dorong Percepatan Sektor Industri dan Perdagangan
Redaktur : Tim Redaksi