jpnn.com, TARAKAN - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmanyto mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengamanan ketat di daerah-daerah yang berbatasan dengan negara tetangga.
Salah satunya dengan daerah yang dekat Filipina. Hal itu dilakukan untuk memantau pergerakan ISIS.
BACA JUGA: PKS Tampung Aspirasi untuk Usung Jenderal Gatot di Pilpres
Selain itu, pemerintah menambah pasukan TNI maupun Polri di pulau-pulau terluar seperti Bunyu, Marole, Mianggas, Sangihe, dan Rote.
Pemerintah juga menempatkan sejumlah kapal perang berukuran kecil maupun besar, termasuk kapal selam.
BACA JUGA: Densus 88 Tangkap Pak Jenggot, Pedagang Sayur Keliling
“Ada dua jalur yang perlu kita waspadai, yaitu jalur utara dan selatan. Begitu ada yang lewat dan terdeteksi akan langsung dilakukan penanganan sehingga terorisme baik yang akan masuk maupun keluar dari ketiga negara ini akan langsung dapat dibasmi,” ujar Gatot di Kalimantan Utara, Senin (19/6).
Menurut Gatot, penyebaran ISIS di Indonesia sudah cukup mengkhawatirkan.
BACA JUGA: Panglima TNI: Berpakaian Ulama Tapi Memecah Pancasila, Itu Ulama Palsu
“Di Indonesia sudah ada di kurang lebih 16 provinsi. Kalau dengan kabupaten dan kota, puluhan ada. Ini yang harus sama-sama kita waspadai,” beber Gatot.
Karena itu, pemerintah berupaya agar ISIS tidak berkembang lebih besar di tanah air.
Dia mengaku tidak akan membiarkan anggota ISIS asal Indonesia yang bergabung ke Filipina kembali ke tanah air.
“Dari Indonesia ada 38 orang yang sudah masuk ke Filipina. Tidak boleh balik, kalau mati biarkan mati di sana saja,” tegas Gatot. (mrs/fen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenderal Gatot Minta Presiden Jokowi Tak Ragukan Morel Prajurit TNI
Redaktur & Reporter : Ragil