Panglima TNI Jenderal Gatot: Potong Talinya kalau Perlu

Minggu, 04 Oktober 2015 – 08:08 WIB
Jelang peringatan HUT TNI ke-70, ratusan personel TNI terlibat dalam drama teatrikal perang gerilya yang dipimpin Jenderal Sudirman, di lapangan Merdeka, kemarin. Foto: GUSTI AMBRI/KALTIM POST/JPNN

jpnn.com - CILEGON - TNI mengerahkan 247 alusista dari tiga matra dalam gladi bersih memperingati dirgahayu ke 70 yang akan dirayakan 5 Oktober mendatang, di dermaga Indah Kiat Cilegon.

Dari pesawat canggih Sukhoi SU-27/30 hingga KRI Banjarmasin buatan Indonesia. Alusista itu melukis langit Cilegon dengan dentuman peluru hingga manuver pesawat, kemarin.

BACA JUGA: 34 Jemaah Masih Hilang, Tim Percepat Identifikasi Korban Mina

Pantauan Jawa Pos, awalnya perayaan itu seperti upacara biasa. Namun, begitu selesai mendengar lagu Indonesia Raya, pertunjukan mulai menanjak naik.

Sebanyak 5.540 personil TNI  bergantian menunjukkan kemampuannya. Dari bela diri militer hingga kemampuan untuk melakukan operasi.

BACA JUGA: Kekuatan Tempur Yes, Tapi Ini Kunci Kekuatan TNI yang Lebih Dasyat!

Ada yang menunjukkan kemampuan terjun payung, ada pula yang nekat turun dari helikopter dengan seutas tali yang masih dalam kondisi melayang. Namun, suasana memuncak saat kombinasi pesawat Sukhoi dengan pesawat tempur T-50i menunjukkan drama pertempuran udara.

Drama pertempuran makin ciamik dengan munculnya delapan tank amphibi LVT 7 yang terjun ke lautan dan bak sebuah kapal tempur melaju dengan kecepatan tinggi.

BACA JUGA: Lawan Musuh, Pesawat Tempur TNI AU Jatuhkan Puluhan Bom di Cilegon

Kapal KRI Banjarmasin dan KRI Banda Aceh juga ambil bagian meluncurkan empat helikopter dalam reka adegan pertempuran. Ribuan warga yang menonton terpukau melihat langit dan lautan Cilegon diwarnai alusista TNI.

Namun, ternyata dimata seorang Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo drama alusista ciamik itu belum sempurna. Pasca gladi bersih, Gatot menggelar rapat evaluasi bersama ribuan prajurit TNI.

Pada prajurit-prajurit itu, dia mengatakan bahwa ada banyak catatan yang perlu diperbaiki. Salah satunya saat upacara dan berbaris. Saat berbaris itu ternyata yang paling bagus adalah Komando Wanita (Kowan) TNI. Lalu, Kopassus juga kaki-kakinya sempurna. "Kostrad yang ada disamping terlihat kurang," ujarnya.

Lalu, saat helikopter menurunkan prajurit, ada satu kesalahan yang perlu diatasi. Yakni, masih ada tali yang menggelayut saat helikopter terbang.

"Seharusnya, tali tidak boleh menjuntai ketika helikopter bergerak. Potong talinya kalau perlu, lebih baik kehilangan tali dari pada helikopter," tegasnya.

Yang juga perlu ditambah, nantinya ada tank yang bisa dinaiki warga. Lalu, warga itu membawa bendera merah putih. Anggota TNI lalu menghormat pada merah putih yang dibawa warga. "Adegan ini sesuai dengan tema perayaan yakni, TNI adalah rakyat," terangnya.

Dia menuturkan, semua catatan itu merupakan kumpulan dari penilaian para pengamat. Dalam gladi bersih ini semuanya akan dinilai dan diamati. "Jangan menjadi prajurit yang kurang ajar. Baru total saat puncak upacara sebenarnya," candanya disambut tawa dan tepuk tangan prajurit.

Sayang, setelah acara tersebut Panglima TNI enggan dimintai komentar terkait jalannya gladi bersih. Menurut dia, belum saatnya bicara, rencananya besok akan ada waktu tersendiri untuk menjelaskan. "Besok (hari ini. Red) saja ya," tuturnya saat ditemui Jawa Pos. (idr)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Pasukan Kopassus yang Terlibat Upacara HUT TNI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler