Panglima TNI Launching Aplikasi Lancang Kuning Nusantara

Rabu, 11 Maret 2020 – 23:39 WIB
Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto menghadiri Peluncuran Aplikasi Lancang Kuning Nusantara di Gedung Daerah Pauh Janggi, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Senin (9/3/2020). Foto: Puspen TNI

jpnn.com, PEKANBARU - Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto menghadiri Peluncuran Aplikasi Lancang Kuning Nusantara yang dihadiri jajaran Polda dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) se-Provinsi Riau, bertempat di Gedung Daerah Pauh Janggi, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Senin (9/3/2020).

Panglima TNI menyampaikan Aplikasi Lancang Kuning Nusantara adalah satu aplikasi yang memberikan informasi terkait hotspot dan informasi pendukung yaitu arah angin dan awan yang bisa disemai untuk melaksanakan hujan buatan.

BACA JUGA: Pembukaan OSN, Pamerkan Bumi Lancang Kuning

Menurutnya, ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam aplikasi Lancang Kuning Nusantara yaitu pertama aplikasi ini sebagai deteksi deteksi menggunakan pengindra jarak jauh, sebelumnya mendapatkan informasi kadang terlambat. Namun dengan adanya aplikasi ini bisa mendapatkan informasi  secara real time.

Artinya dengan aplikasi dapat diditeksi secara dini, setelah itu mendeteksi dengan menggunakan personel di lapangan seperti Kapolsek dan Danramil, apakah benar sesuai aplikasi terdeteksi adanya hotspot yang di identifikasi di lapangan.

BACA JUGA: Happy, Menpar Berpantun di Pesona Bumi Lancang Kuning

Ada tiga tetapan titik api yaitu low, medium atau high di lapangan, karena yang terbakar di Indonesia ada tiga macam yang pertama api berasal dari lahan gambut, kedua dari batubara dan ketiga dari hutan yang sudah terbakar, sehingga diperlukan satu sinergi di lapangan yaitu jajaran TNI, Polri dan komponen masyarakat lainnya.

Setelah diidentifikasi, diperoleh tahap berikutnya yaitu eksekusi. Eksekusi diberikan satu kesatuan komando yang memerlukan sumber daya Alutsista yang dimiliki seperti pesawat terbang, peralatan traktor dan pompa air.

BACA JUGA: Panglima TNI: RS Khusus Isolasi di Pulau Galang Akan Punya Dua Fasilitas

Dari semua tahapan dektesi, identifikasi dan eksekusi, ada satu yang diperlukan yaitu prosedur mekanisme hubungan kerja. Karena apa memerlukan seluruh komponen, baik TNI-Polri maupun komponen masyarakat harus mempunyai satu visi dan misi yang sama dalam melakukan suatu komando sehingga yang sudah di deteksi, diidentifikasi dan mampu dieksekusi dengan baik serta tepat sasaran, setelah itu baru hasilnya di evaluasi.

Panglima TNI berharap aplikasi ini sebagai alat untuk mempersatukan komponen lainnya dalam mengeksekusi informasi yang sama dan identifikasi bersama-sama. Mari semua bertekad bersinergi agar TNI-Polri dan seluruh komponen masyarakat dapat melaksanakan pemadaman kebakaran hutan dan lahan.

Aplikasi Dasboard Lancang Kuning yang semula digunakan sebagai aplikasi untuk menangani Karhutla di wilayah Riau, akhirnya dikukuhkan sebagai aplikasi Nusantara untuk penanganan Karhutla di seluruh Indonesia.

Mulai hari ini pengguna aplikasi ini tidak lagi hanya di Provinsi Riau. Kini aplikasi ini sudah digunakan di sebelas Polda lainnya seperti Polda Aceh, Polda Sumut, Polda Sumbar, Polda Jambi, Polda Sumsel, Polda Kaltim, Polda Kalsel, Polda Kalteng, Polda Kalbar, Polda Kaltara, dan Polda Babel.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler