jpnn.com - jpnn.com - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan kepada para prajurit yang melaksanakan tugas perdamaian PBB untuk berbuat yang terbaik dalam mengemban misi negara.
“Sang Merah Putih selalu besertamu dalam melakukan kegiatan. Apabila kamu ragu, kamu gundah, maka pandanglah lengan kirimu, sehingga tidak ada niat melakukan pelanggaran,” ucap Panglima TNI di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (24/1/2017) saat memimpin upacara pemberangkatan 175 Prajurit Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XX-N/Monusco misi pasukan perdamaian di Republik Demokratik Kongo.
BACA JUGA: Mabes TNI: Tidak Ada Anggota TNI Selundupkan Senjata
Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XX-N/Monusco beranggotakan 175 Prajurit TNI dari ketiga angkatan yakni 151 personel TNI AD, 19 personel TNI AL dan 5 personel TNI AU. Mereka dipimpin oleh Mayor Czi Nur Alam Sucipto sebagai Komandan Satgas (Dansatgas) abituren Akademi Militer 2000. Saat ini, Nur Alam Sucipto menjabat sebagai Komandan Batalyon Zeni Konstruksi 11/DW, di Matraman, Jakarta Timur.
Lebih lanjut, Panglima TNI mengatakan Pasukan Garuda harus mengoptimalkan pelaksanaan tugasnya. Selain itu, para prajurit juga harus memperkuat citra TNI di dunia internasional dengan membangun standar personel dan kelengkapannya sebagai acuan tugas dalam misi perdamaian dunia.
BACA JUGA: Panglima: Bukan Hanya Bangunan Fisik, Ini Lebih Penting
Hal ini penting karena akan menjadi fondasi bagi kontribusi TNI dalam misi perdamaian dunia di masa mendatang.
Panglima TNI menegaskan, dalam melaksanakan tugas ini tidak boleh ada peringatan lagi. Begitu ada pelanggaran langsung proses dan jangan ragu-ragu segera kembalikan ke Indonesia, karena nama bangsa dipertaruhkan.
“Beberapa kali terjadi kejadian yang mencoreng nama Indonesia. Bahkan berita yang terakhir diduga Pasukan Garuda Indonesia walaupun bukan dari TNI telah melakukan penyelundupan senjata dan amunisi, kita berdoa semoga itu tidak benar,” katanya.
“Saya perintahkan agar tidak ada satu pun Prajurit TNI yang terlibat tindakan ilegal dengan berusaha membawa barang-barang terlarang dari daerah penugasan termasuk senjata api, itu tindakan yang tidak dapat ditolelir,” tegas Panglima TNI.
Panglima TNI menyampaikan tugas yang diemban para prajurit sangat sarat dengan misi-misi kebangsaan, baik aspek politik, diplomasi maupun budaya.
BACA JUGA: Pengurus Jalasenastri Terima Pengarahan Panglima TNI
“Ini mengandung makna bahwa para prajurit mengemban tugas menjaga kehormatan bangsa dan negara, keberhasilan pelaksanaan tugas sangat menentukan citra dan prestasi serta keberlanjutan misi-misi perdamaian Indonesia di masa depan,” ujarnya.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI Antisipasi Perubahan Global
Redaktur & Reporter : Friederich