Panglima TNI, Tolong Dengarkan Permintaan Pengurus Sepak Bola Rakyat Indonesia Ini

Untuk Turnamen Piala Jenderal Sudirman,

Jumat, 30 Oktober 2015 – 19:04 WIB
Ketua Basri Eddy Sofyan di kantornya, Jumat (30/10)/ foto: Amjad

jpnn.com - JAKARTA- Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (Basri) menyentil penyelenggara Piala Jenderal Sudirman. Menurut ketua Basri Eddy Sofyan, TNI harus mengingat kembali visi dan misi TNI dan tema yang diusung pada HUT yang ke-70 pasukan keamanan Indonesia itu pada 5 Oktober lalu.

"Tema filosofis TNI di HUT ke-70 lalu adalah 'Bersama rakyat TNI Kuat, Hebat, profesional, siap mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.' kalau yang digelar klub profesional, ya itu berarti sepak bola bukan milik rakyat, tapi milik segelintir orang," katanya saat ditemui di kantor Basri, Jumat (30/10) sore.

BACA JUGA: Gelandang Arsenal: Ozil Hebat, Tapi Belum Selevel Fabregas

Menurut Basri, apa yang diharapkan TNI untuk bisa bergerak dan menyatu dengan rakyat sama dengan visi misi Basri. Untuk itu, dia berharap agar pemilik sepak bola nasional adalah rakyat, bukan mereka yang mencari keuntungan komersial belaka. 

Eddy menyebut pihaknya dengan hormat mengingatkan TNI dan pihak lain, untuk tetap memaknai kedaulatan sepak bola rakyat. Basri optimistis, sebagai anak kandung rakyat, bersama rakyat TNI akan semakin kuat, hebat, dan profesional termasuk di lapangan sepak bola akan tercapai.

BACA JUGA: Ini Saran Mantan Pelatih Muenchen untuk Guardiola

Menyelenggarakan turnamen menurut Basri sudah dalam koridor yang benar. Namun, Basri tidak setuju apabila peserta Piala Sudirman hanya diikuti oleh klub mantan ISL yang jelas saat ini dalam posisi tidak jelas dan menolak ada di dalam pembinaan Kemenpora. Padahal, saat ini status pemegang tertinggi olahraga nasiional, termasu sepak bola ada di pemerintah.

Menurut Eddy, perintah UU SKN No 3/2005 jelas dan Menpora saat ini sedang dalam usaha keras merajut ulang tata kelola sepak bola nasional yang lebih merakyat, hebat, profesional. Prinsip yang dibawa pun cukup menterang, transparansi, bermoral, dan akuntabel. 

BACA JUGA: Mulai Mandul, Ini Kata Bomber Andalan Inter

"pengurus Basri siap berkomunikasi dan diskusi untuk kepentingan pembangunan moral dan kualitas sepak bola Indonesia. Basri siap bergandeng tangan dengan TNI sebagai bagian dari elemn bangsa, untuk memajukan kualitas sepak bola nasional," tegasnya.

Sekjen Basri Diganti

Sementara itu, setelah melihat kinerja organisasi Basri yang semakin baik dan mulai berlari kencang dengan programnya, Eddy menilai perlu ada perubahan struktur di Kesekjenan. Untuk itu, dia kemudian menunjuk Tommy R Arif untuk menjadi Sekjen Basri, menggantikan sosok Nugraha Besoes. 

" Mudah-mudahan pergantian ini membawa efek positif dan membuat kerja kesekjenan bisa lebih cepat dan baik," tandasnya. (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelandang Lincah Chelsea Bertahan Hingga 2019


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler