Pangsa Pasar Bimbingan Belajar di Indonesia Makin Besar, Ternyata Ini Sebabnya

Selasa, 10 Januari 2023 – 17:35 WIB
PT Bina Lavender Cendikia Tbk (BMBL) atau yang dikenal Bimbel Lavender, cukup yakin dengan pangsa pasar bimbingan belajar di Indonesia yang sangat besar. Foto: Dok BMBL

jpnn.com, JAKARTA - PT Bina Lavender Cendikia Tbk (BMBL) atau yang dikenal Bimbel Lavender, cukup yakin dengan pangsa pasar bimbingan belajar atau bimbel di Indonesia yang sangat besar.

Direktur Utama BMBL Galih Pandekar mengatakan pangsa pasar bimbel besar sebab jumlah PTN di Indonesia yang masih sangat minim sehingga memunculkan persaingan yang tinggi.

BACA JUGA: Nadiem Makarim Melarang Orang Tua Ikutkan Anak Bimbingan Belajar Khusus Asesmen Nasional

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, dari 3.115 perguruan tinggi di Indonesia di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), hanya 125 yang merupakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau hanya sekitar empat persen. Bahkan melansir dari laman Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), hanya terdapat 85 PTN.

Jika dibandingkan dengan negara tetangga, Malaysia, memang hanya memiliki 20 PTN. Namun, secara persentase mencapai 19,2 persen dari total 104 perguruan tinggi di Malaysia.

BACA JUGA: Kini Dibuka Bimbingan Belajar Gratis

Penduduk Malaysia juga hanya sekitar 33 juta, berbeda jauh dengan Indonesia yang mencapai 275 juta penduduk.

“Saat ini, jumlah PTN di Indonesia masih sangat sedikit, tidak sampai lima persen dari total Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia, padahal jumlah penduduk kita sekitar 275 juta orang. Artinya, persaingan untuk masuk ke PTN sangat tinggi sehingga membuat pangsa bimbel khususnya bimbel persiapan masuk PTN juga sangat besar,” ujar Galih.

Selain itu, kata Galih jumlah Fakultas Kedokteran di Indonesia juga masih minim. Padahal, penduduk Indonesia yang begitu banyak tentu juga membutuhkan banyak dokter. Adapun jumlah fakultas kedokteran di Indonesia hanya 89 perguruan tinggi, 38 di antaranya berada di PTN.

“Bimbel khusus masuk fakultas kedokteran banyak bermunculan karena memang tingkat persaingannya tinggi. Di Bimbel Lavender, peminatnya mencapai ratusan orang setiap tahunnya,” tambah Galih.

Bimbel Lavender berencana melakukan IPO, Rabu (11/1) besok. Sekitar 76 persen dana IPO rencananya akan digunakan untuk capital expenditure berupa pelunasan pembelian apartemen dan bangunan, pembelian ruang kantor, penambahan ruang kelas, renovasi kantor dan ruang kelas, renovasi bangunan dan apartemen, pengembangan kanal pembelajaran digital, pengembangan konten untuk pembelajaran digital dan program virtual reality.

Bimbel Lavender sebelumnya sudah dikenal sebagai bimbel ekslusif, yakni bimbel dengan konsep karantina supercamp yang saat ini telah menjadi penyedia jasa pendidikan dengan omzet terbesar di antara industri sejenis.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler