Panitia SNMPTN Antisipasi Sekolah Nakal

Masa Verifikasi Bergulir, Mulai Pasang Mata dan Telinga

Minggu, 25 Maret 2012 – 04:51 WIB
Foto: Dok.JPNN

JAKARTA - Jajaran panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur undangan mulai pasang telinga dan mata. Dalam fase verifikasi nilai rapor saat ini, mereka terus memantau potensi pelanggaran atau manipulasi data rapor. Sanksi tegas siap diberikan kepada sekolah yang nakal.

Dihubungi kemarin (24/3), Ketua Panitia Pusat SNMPTN 2012 Akhmaloka menuturkan, saat ini sampai pertengahan April nanti merupakan masa verifikasi data calon mahasiswa pelamar jalur undangan. Rektor ITB itu mengatakan, verifikasi kali ini merupakan tahap pertama dan dilakukan oleh PTN yang menjadi pilihan pertama para pendaftar.

Selanjutnya, dokumen atau data mahasiswa yang dinyatakan tidak diterima pada PTN pilihan pertama, akan dilimpahkan ke PTN pilihan kedua. "Waktu verifikasi dua tahap ini sama. Masing-masing tiga bulanan," ujar pria kelahiran Cirebon, 1 Februari 1961 itu. Jika masih ada kuota di PTN pilihan kedua, pelamar yang tidak diterima di PTN pilihan pertama tadi masih berpeluang diterima dalam SNMPTN jalur undangan.

Akhmaloka menjelaskan, potensi kecurangan dalam pengisian rapor siswa oleh pihak sekolah tetap ada tahun ini. Seperti diketahui, syarat utama dalam jalur undangan adalah melayangkan salinan nilai rapor semester III, IV, dan V.

Berdasarkan tahun lalu, pelanggaran berupa mengatrol nilai rapor ini baru ditemukan saat pengumuman penerimaan SNMPTN jalur undangan. Meskipun begitu, dia menginstruksikan seluruh tim yang bertugas memverifikasi data pelamar di masing-masing PTN untuk tetap teliti. "Tetap pasang mata untuk melihat ada kejanggalan nilai rapor," katanya.

Dia lantas menuturkan, pengalaman tahun lalu kasus mengatrol nilai rapor ketahuan beberapa saat setelah kelulusan jalur undangan diumumkan. Saat itu, ada protes dari pelamar yang dinyatakan tidak lulus. Menurut Akhmaloka, kala itu siswa yang tidak lulus tadi protes karena selama ini nilai rapornya bagus-bagus terus. "Sedangkan ada temannya yang nilainya rendah, malah lulus," ujar Akhmaloka.

Dari protes ini, terang Akhmaloka, tim pantia SNMPTN langsung terjung ke lapangan untuk klarifikasi dan investigasi. Dan akhirnya, sekolah tempat anak tadi menuntut ilmu ditetapkan curang karena mengakali nilai siswanya. Hukumannya, sekolah tadi di-blacklist tidak boleh ikut SNMPTN jalur undangan selama satu tahun. Menurut beberapa keterangan, sekolah yang di-blacklist ada di Medan dan Bali.

Untuk tahun ini, Akhmaloka menuturkan tetap akan menerima komplain atau protes dari para pelamar jalur undangan. "Kalau masih tahap verifikasi, belum ada yang protes. Ditunggu saja nanti saat pengumuman," katanya. Pengumuman jalur undangan dijadwalkan pada 28 Mei nanti.

Akhmaloka menuturkan, ada banyak saluran yang bisa digunakan para pelamar untuk menyampaikan protes terhadap penilaian jalur undangan. Diantaranya, bisa dialamatkan langsung ke panitian SNMPTN. Selain itu, juga bisa dilayangkan melalui PTN yang menjadi pilihan pertama atau kedua.

"Dan juga bisa menyampaikan protes kepada media," cetus Akhmaloka. Intinya, seluruh protes akan ditindaklanjuti secepatnya. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunjangan Profesi Guru Tahap I Cair April


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler