jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud secara resmi menyerahkan hasil ujian nasional (UN) SMA/sederajat dan analisis integritas di masing-masing sekolah kepada Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (MRPTN) melalui Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
"Hasil UN dan analisis integritas seluruh SMA dan sederajat sudah kami serahkan kepada majelis rektor dan panitia SNMPTN pada 2 Mei 2015. Hasil ini akan menjadi bahan rujukan utama setiap perguruan tinggi negeri ketika menerima calon mahasiswa baru," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, Minggu (3/5).
BACA JUGA: Tak Punya Kelas, Siswa di SMP Belajar di Teras Masjid
Dia juga menyampaikan apresiasi kepada Kemenristekdikti yang telah menjaga integrasi aktivitas pendidikan menengah dengan pendidikan tinggi, meskipun manajemennya mengalami restrukturisasi.
Menurut Anies, pemanfaatan data-data UN tersebut sepenuhnya diserahkan kepada masing-masing universitas. Sebab setiap universitas memiliki kebutuhan dan prioritas yang berbeda-beda.
BACA JUGA: Menteri Anies Ingin Sekolah Seperti Taman
"Laporan ujian nasional tahun ini pun bentuknya jauh lebih lengkap daripada sebelumnya," terangnya.
Mendikbud menjelaskan, laporan UN sebelumnya hanya berupa skor atau angka saja tetapi mulai tahun ini ditambahkan laporan kualitatif berupa deskripsi atas angka yang diperoleh siswa dan juga dekomposisi atas skor yang diperoleh siswa tersebut.
Dia mengatakan, laporan UN ini dapat diketahui siswa, orang tua, guru, dan kepala sekolah serta pihak-pihak lain yang berkepentingan.
BACA JUGA: Anies Baswedan Ingin Sekolah Seperti Taman
"Ke depan, data-data UN tersebut dapat dimanfaatkan di bidang-bidang yang membutuhkan spesialisasi dari siswa. Kekuatan seorang anak lebih tercermin di dalam laporan-laporan ujian nasional," tuturnya.
Mendikbud mengatakan, mulai tahun ini juga Kemendikbud melaporkan indeks integritas UN masing-masing sekolah dan daerah. Jika hasil UN akan digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya maka indeks integritas tersebut menjadi penting.
"Bagaimanapun juga yang namanya ujian, kalau integritasnya itu tidak terjaga, makna ujinya hilang, karena ujian itu harus mencerminkan ada integritas," tegasnya.
Dia mengimbau, sekolah di seluruh Indonesia untuk berkonsentrasi pada kejujuran saat pelaksanaan ujian. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum Belajar, Guru dan Siswa Wajib Baca Al-Quran
Redaktur : Tim Redaksi