Pantai Ora, Maldives Tersembunyi di Tanah Maluku

Jumat, 22 September 2017 – 16:47 WIB
Suasana Pantai Ora. Foto: Fathan Sinaga/JPNN

jpnn.com - PANTAI Ora adalah satu dari sekian banyak objek wisata di Kepulauan Seram, Maluku Tengah, Maluku.

Panorama eksotis laut disajikan pantai yang dicap sebagai Maldives-nya Indonesia tersebut.

BACA JUGA: Rute Tour de Prambanan Janjikan Pesona Merapi

Belum lagi aktivitas alam terbuka di hutan sekitar pantai cantik itu. Traveler tidak akan menyesal memijakkan kaki di Ora.

Pasalnya, selain memiliki pemandangan laut, Pantai Ora juga berada di tepi Hutan Taman Nasional Manusela yang dihuni sekitar ratusan jenis spesies flora dan fauna.

BACA JUGA: Pesona Gunung Kawi Sukses Padukan Wisata Alam dan Religi

Dua warna wisata yaitu laut dan hutan menjadikan Pantai Ora bernilai jual tinggi.

Hanya saja, akses untuk sampai ke surga Pantai Ora, wisatawan memang harus mengorbankan banyak tenaga dan materi.

BACA JUGA: 4 MoU Sambut Festival Tanjung Lesung 2017

Pengunjung bisa memilih dua opsi. Pertama melewati Desa Saleman atau Desa Sawai.

Dari dua desa tersebut, wisatawan harus menumpang kapal feri yang sudah disediakan masyarakat setempat.

Waktu tempuh dari dua desa tersebut menuju Ora sekitar 30 menit.

Jangan khawatir, sepanjang perjalanan, mata wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan desa-desa kecil yang berjejer di tepi pantai.

JPNN yang menumpang mobil saat masuk feri cukup membayar Rp 250 ribu per mobil.

Itu sudah termasuk biaya untuk penumpang di dalam mobil.

Sesampainya di Pantai Ora, wisatawan bisa menemukan bungalow yang tersusun rapi di atas laut. Mirip rumah panggung.

Bungalow-bungalow itu berada di sekitar terumbu karang. Bagi pengunjung yang ingin menginap di bungalow, harus merogoh kocek Rp 3,5 juta per malam.

Wisatawan juga bisa menginap di kamar yang berada di atas laut. Biayanya Rp 1,4 juta per malam.

Selain itu, pengelola juga menyediakan kamar penginapan ekonomis senilai Rp 850 ribu per malam. Jangan sedih, kamar ini juga tak kalah bagusnya.

Hanya saja, kamar tersebut berada di daratan.

Toh, wisatawan bisa menikmati pemandangan Pantai Ora bersama-sama.

Mulai dari pantai dengan pasir putih. Kemudian air laut yang berwarna biru jernih dan tenang.

Wisatawan juga bisa langsung melihat ikan-ikan laut tanpa harus turun ke air.

Kekayaan terumbu karang dan aneka ragam biota laut lainnya pun bisa dinikmati tanpa harus diving dan snorkeling.

Terlebih karakteristik Pantai Ora adalah laut dangkal. Tenaga dan biaya yang sudah dikeluarkan tentu terbayar dengan kecantikan alam Ora ini.

 

Takjub

Salah satu wisatawan, Alma Manuputty mengaku takjub dengan panorama yang ditawarkan Pantai Ora.

Pasir putih, air tenang nan jernih, aneka biota laut dan kekayaan terumbu karang membuat Alma tak ingin pergi dari tempat ini.

"Cantik itu koral-koralnya dan masih asri. Di bawah itu (saat snorkeling) ada warna biru, warna ungu, dan ikannya juga bagus-bagus," kata Alma.

Dosen Hubungan Internasional di Universitas Hasanuddin ini mengaku baru saja melakukan aktivitas snorkeling.

Lokasinya berada persis di sebelah timur Pantai Ora dengan waktu tempuh 20 menit.

Di sana, Alma menyelam di tepi tebing sekaligus melihat aneka kekayaan laut.

Wanita bersuku Ambon ini mengaku baru pertama kali ke Pantai Ora. Awalnya, dia melihat Pantai Ora dari promosi di buku salah satu maskapai nasional.

"Terus cari-cari di Google. Apa itu Ora? Karena banyak orang kan ga tahu apa itu Ora. Tapi kelihatannya di buku itu kok menarik sekali," jelas dia.

Meski lokasi ini bagus untuk dikunjungi, tapi Alma mengaku kelelahan untuk sampai di Pantai Ora. Perlu perjalanan darat sekitar tujuh jam dan laut dua jam dari Ambon ke Pantai Ora.

"Untuk wanita seusia saya itu cukup melelahkan," kata dia sembari tertawa.

Kendati begitu, kata dia, lokasi ini cocok untuk mereka yang berjiwa petualang dan liburan yang tenang.

Sebab, pantai ini tidak banyak dikunjungi oleh wisatawan.

"Jadi back to nature. Memang betul-betul untuk istirahat. Tidak ada televisi, sinyal, enak sekali malam-malam begitu tenang," kata dia. (Mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nikmati Eksotisme Danau Toba Lewat Toba Cross Run 2017


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler