Klub berjuluk The Citizens itu memulai kampanyenya di Liga Champions dengan kekalahan dari Real Madrid 2-3 pada matchday pertama (18/9). Dengan ketatnya persaingan di Grup D, pantang bagi mereka untuk tergelincir lagi.
Masalahnya, pada matchday kedua, dini hari nanti, mereka harus bertanding melawan Borussia Dortmund. Tidak akan mudah bagi City untuk merebut tiga angka, sekalipun mereka bertanding di markasnya Etihad Stadium.
"Saya pikir akan sulit. Kami harus memperbaiki performa kami di Madrid dan bekerja keras melawan Dortmund yang merupakan tim fantastis. Mereka bertahan bersama dan menyerang bersama," Yaya Toure, gelandang City, seperti dikutip AP.
Bila kalah dan pada saat bersamaan Real menang atas Ajax Amsterdam, maka mereka berselisih enam poin, Real dan Dortmund. Akan berat mengejar ketertinggalan dalam situasi seperti itu. "Kami juga harus meraih hasil bagus di hadapan fans," kata Toure.
Dortmund sedang on fire. Sebelum menantang City, mereka baru saja menang besar atas Borussia Moenchengladbach 5-0 (29/9) di Bundesliga. Sedikit saja lini pertahanan City lengah, mereka bisa menipiskan peluang lolos dari grup D.
"Musim lalu kami berada pasda grup yang berat dan musim ini lebih berat lagi. Tetapi, bila ingin melaju ke final, maka Anda harus siap berhadapan dengan semua tim. Banyak yang berpikir, Real atau Dortmund yang akan lolos, itu jadi tantangan buat kami," ujar Gael Clichy, bek City.
Dortmund yang datang dengan kepercayaan diri tinggi berambisi mengakhiri rekor tidak pernah kalah City di kandang selama bertarung di pentas Eropa. "City tim kuat, tetapi kami memiliki pemain berkualitas," kata Jakub Blaszczykowski, gelandang Dortmund.
Berbeda dengan City yang merupakan klub kaya baru dan menghabiskan banyak uang untuk mendatangkan pemain bintang, Dortmund memiliki filosofi berbeda. Mereka adalah tim yang konsen pada pengembangan talenta muda, terutama jebolan tim junior mereka.
Lihat saja di daftar pemain Dortmund, terdapat sembilan pemain jebolan Dortmund junior. Beberapa nama yang sudah menunjukkan kiprahnya adalah Marcel Schmelzer, Marco Reus, Kevin Groskreutz, dan Mario Gotze.
Kondisi itulah yang membuat para pemain itu memahami betul filosofi bermain Dortmund. Hanya, kendala paling besar bagi para pasukan muda Dortmund adalah minimnya pengalaman tanding di Eropa. Akibatnya, mereka kurang tahan banting hadapi tekanan. (ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Riedl Lebih Berpengalaman Tangani Timnas
Redaktur : Tim Redaksi