jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo dikenal piawai berkomunikasi. Mantan wartawan itu sering menggunakan pendekatan informal untuk mencari solusi bagi permasalahan yang dihadapi dewan.
Suasana rapat paripurna DPR pun terlihat tak kaku saat Bamsoet -panggilan akrab Bambang- memimpin. Saat memimpin rapat paripurna DPR untuk mengakhiri masa sidang III, Rabu (14/2), legislator Golkar itu menyampaikan pidato yang diselingi pantun.
BACA JUGA: Bamsoet Minta Kemenkominfo dan BSSN Lebih Galak Awasi Hoaks
Bamsoet mengawali pidatonya dengan pantun. “Sekadar mencairkan suasana dan melembutkan hati,” ujarnya sebelum membacakan pantun.
Selanjutnya, tiga bait pantun mengalir. “Di langit Senayan ada pelangi, warna warni indah sekali. Masa sidang berakhir hari ini, dapil menunggu pelaksanaan janji,” ujar Bamsoet.
BACA JUGA: RUU Penyiaran Macet, Bamsoet Gelar Pertemuan Informal Lagi
Pantun kedua adalah sikut kiri sikut kanan, mencari celah tambahan program. ??Beta politisi dari Senayan, dapilku makmur hatiku tentram.
Sedangkan pantung ketiga sebagai pembuka pidato Bamsoet adalah kapal berputar menuju ke barat, ombak mengalun dibuai angin. Beta ke dapil menyapa rakyat, terpilih kembali siapa yang tak ingin.
BACA JUGA: Dukung Program Jokowi, Istri Bamsoet Pimpin Gerakan Menanam
Selanjutnya, Bamsoet mengajak para wakil rakyat tetap bersikap terbuka terhadap kritik, apalagi yang sifatnya membangun. Menurutnya, kritik merupakan vitamin bagi demokrasi.
“Karena sejatinya demokrasi adalah sebuah sistem politik untuk mengonversi berbagai perbedaan cara pandang menjadi sebuah keputusan bersama,” katanya.
Dia juga mengharapkan para wakil rakyat di DPR tetap fokus bekerja meski masa tugasnya tinggal 18 bulan. Bamsoet menyebut 2018 dan 2019 merupakan tahun politik yang akan menyibukkan para anggota DPR.
“Tetapi kita jangan melupakan tugas dan kewajiban sebagai anggota dewan untuk terus bekerja menjalankan fungsi-fungsi bidang legislasi, anggaran maupun pengawasan,” katanya.
Sebelum mengakhiri pidato, Bamsoet juga kembali membacakan dua bait pantun. “Pilih suami yang baik hati, jangan tertipu janji berbunga. Jadi politisi pilihan hati, kalau jodoh tak akan ke mana,” kata Bamsoet disambut aplaus.
Sedangkan puisi kedua sebagai penutup adalah dia tersenyum hatiku berseri, lambaian mata aduh indahnya. ??Mari kawan satukan hati, maju bersama rakyat sejahtera.
Selanjutnya, Bamsoet memungkasi pidatonya dengan salam tiga jari yang menjadi ciri khasnya, yakni lapangan kerja, sembako murah dan rumah terjangkau. “Sekian terima kasih. Salam tiga jari,” pungkasnya disambung ucapan salam.(jpg/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tokoh Agama Disasar, Ini Permintaan Bamsoet ke BIN dan TNI
Redaktur & Reporter : Antoni