"Merayap mulai jam tujuh pagi tadi. Kendaraan mayoritas dari arah timur menuju ke barat. Sepertinya, penumpukan kendaraan ini berasal dari persimpangan lampu merah Martoloyo," kata, Juki (37), salah satu juru pengatur jalan yang berada di pertigaan Texin, Kramat, Senin (13/8).
Kendati jalur pantura merayap, namun kata Juki, masih bisa diantisipasi. Kendaraan masih bisa melintas walau terpaksa, mereka harus menunggu hingga beberapa jam. Jenis kendaraan yang melintas, mayoritas mobil pribadi dan bus carteran. "Sebenarnya yang bikin macet, kendaraan-kendaraan berat seperti truk, trailer, dan sejenisnya," imbuh Juki.
Salah satu pengendara yang kebetulan rehat di SPBU Muri, Ardiyanto (39) warga Bekasi, menuturkan, frekwensi kendaraan dari barat menuju timur, selama perjalanannya belum ada peningkatan yang dominan. Artinya, penumpukan kendaraan yang krodit, belum begitu parah. "Mungkin karena saya perjalanannya malam, sehingga kendaraan pemudik masih sedikit," kata pegawai swasta ini, yang mengaku akan pulang kampung ke Solo.
Pantauan koran ini, titik rawan kemacetan di wilayah Kramat, berada di pertigaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Texin. Selain itu, di SPBU Muri juga terlihat beberapa kendaraan mengalami penumpukan. Mayoritras mereka yang mengendarai kendaraan pribadi yang hendak keluar masuk dari SPBU tersebut. Sebagian pengendara roda dua juga sudah banyak yang memadati rest area atau kantong-kantong parkir. Seperti di halaman Lingkungan Industri Kecil (LIK) Dampyak, dan beberapa di SPBU.
Perang spanduk juga ikut meramaikan suasana mudik lebaran tahun ini, beberapa spanduk baik himbauan, iklan maupun penunjuk arah jalan memenuhi bahu jalan sepanjang pantura. Warung dadakan juga sudah bermunculan di sisi jalan menuju ke arah Jawa Tengah. (yer)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemudik Dapat Berobat Gratis
Redaktur : Tim Redaksi