Papua di Istana, Merdeka di Mata Mereka

Rabu, 17 Agustus 2011 – 15:05 WIB

JAKARTA—66 tahun negeri bernama Indonesia meraih kemerdekaannya66  Tahun lalu, puncak dari setiap langkah perjuangan bebas dari belenggu penjajah

BACA JUGA: Arjuna Membuat SBY Sumringah

Di seluruh negeri, hari ini, Rabu (17/8) peringatankemerdekaan ini ditandai dengan pelaksanaan upacara hari Kemerdekaan.

Sementara di Jakarta, semua mata tertuju ke Istana Negara
Disanalah para pemimpin negeri ini berkumpul bersama memperingati haribersejarah bangsa Indonesia

BACA JUGA: Yunus Ngaku Tak Pernah Main Golf

Suasana merah putih terlihat di seluruhbangunan-bangunan Istana Negara
Sejak pagi para tamu undangan dimanjakan dengan Ke-Bhineka-an Indonesia.

Saat di pintu masuk, semua tamu yang tiba di Istana disambut dengan nyanyian lagu khas Papua

BACA JUGA: Berlangsung Khidmat, Upacara di Istana Negara

Paduan suara yang ditempatkan di sebuah panggung kecil ini, bahkan seluruh personilnya berbaju khas Indonesia timur tersebutSementara di tempat acara, para tamu undangan disambut dengan lantunan angklung khas Jawa Barat.

Namun nuansa Papua lebih terasa dominanPihak Istana Kepresidenan membagikan cendera mata yang serba PapuaCendera mata dikemas dalam tas warna putih dengan tulisan Papua dan corak khas provinsi tersebutDi dalam tas ‘Papua’ tersebut berisi kumpulan Pidato SBY Refleksi

Reaktualisasi dan Revitalisasi Nilai Pancasila, kaus hitam dengan corak khas Papua, mug, tabloid Bertindak untuk Rakyat, pamflet tentang Duta ASI, buku Papua Jejak Langkah Penuh Kesan, tas putih dengan tulisan Papua, dan sejumlah makanan ringan kering.

Selain itu juga dibagikan sejumlah buku yang berisi acara kesenian dan Gita Bahana Nusantara 2011 yang berisi lagu-lagu yang akan dilantunkan dalam acara peringatan ProklamasiLagu yang akan ditampilkan, yaitu Hari Merdeka, Himne Kemerdekaan, Untuk Bumi Kita, dan Syukur.

Tidak ada yang memberikan keterangan, mengapa semuanya harus berkesan ‘Papua’Apakah ada kaitannya dengan semakin memanasnya situasi di Papua seiring konflik yang terkesan tiada pernah berakhir atau denganadanya ancaman Papua Merdeka yang masih saja mengancam keutuhan NKRI.

‘’Kalau saja orang Papua tahu bahwa peringatan hari ini di Istana bernuansa daerah mereka, mungkin mereka akan bangga karena menjadi prioritasTapi apakah dalam kenyataannya sama, itukan kita tidak tahu,’’ kata Syarief, salah satu tamu undangan(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Densus Siaga Di Hari Peringatan 17 Agustus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler