TIMIKA - Warga dua kampung di Distrik Kwamki Narama, yakni warga Kampung Amole (kubu bawah) dan Kampung Harapan (kubu atas), kembali terlibat bentrok, Rabu (20/6). Bentrokan yang pecah mulai sekitar pukul 05.30 WIT menewaskan satu warga kubu atas, Dinus Kiwak alias Dinus Magai, akibat menderita luka parah di bagian dada atas. Selain itu menyebabkan 20 warga dari kedua kubu menderita terluka.
Dua korban terluka dari kubu bawah langsung dilarikan ke RSUD, sementara korban di kubu atas, Dinus Kiwak dilarikan ke RSMM, namun akhirnya meninggal.
Hingga kemarin (20/6), bentrokan antar dua kubu warga yang masih dalam satu keluarga itu, sudah memasuki pertengahan minggu ketiga sejak pecah 3 Juni lalu. Berdasarkan catatan Radar Timika (JPNN Group), selama tiga hari terakhir telah jatuh lima korban jiwa dan puluhan korban luka-luka. Kelima korban tewas adalah Farael Arom, Deni Ongomang, Indelius Ongomang, Mendena Wenda dan Dinus Kiwak alias Dinus Magai.
Seperti sebelumnya, Rabu (20/6) kemarin warga saling serang menggunakan panah di lapangan bola dan sekitar area Pemerintahan Distrik Kwamki Narama, tepatnya di perbatasan kedua kampung. Kedua kubu berhadapan dan saling memanah pada jarak kurang lebih 50 meter. Beberapa warga melakukan penyerangan dengan menggunakan panah, sementara lainnya memegang atap seng untuk berlindung dari serangan lawan.
Aksi saling serang kemarin tidak berlangsung satu kali dalam tempo lama, melainkan berselang beberapa kali. Hingga pukul 15.00 WIT, Radar Timika mencatat sedikitnya terjadi empat aksi penyerangan, masing-masing dalam tempo relatif singkat, kurang lebih 30 menit.
Pukul 08.30 WIT, situasi dapat dikendalikan polisi dibantu TNI dipimpin Kapolres AKBP Deny E Siregar yang melerai kedua kelompok dengan membuang tembakan.
Sekitar pukul 09.07 WIT, kedua kubu kembali saling lempar panah, sehingga anggota Dalmas yang siaga di antara kedua kubu, sempat terjebak, termasuk Kombes Sudarsono, Kadiv Propam Mabes Polri.
Pukul 10.05 WIT, Kadiv Propam Mabes Irjen Pol Irman Ependi, AKBP M Sagi, SIK, tiba di TKP dan menyaksikan kedua kubu saling serang.
Pukul 11.00 WIT, kedua kubu menghentikan perang untuk makan siang. Setelah makan siang, kedua kubu kembali bentrok.
Selama terjadi bentrokan, ratusan aparat keamanan dari Polres Mimika, Brimob dan TNI, bersiaga. Namun sulit bagi aparat untuk melerai warga yang sedang terlibat bentrok.
Kapolres Mimika AKBP Deny Siregar sempat menemui tokoh masyarakat setempat dan meminta pertikaian dihentikan, namun himbauan itu tidak dihiraukan warga yang sedang bertikai.
Pantauan Radar Timika (JPNN Group) pukul 15.00 WIT, situasi di Kwamki Narama sudah berangsur kondusif. Namun, warga kedua kubu masih bersiaga sembari membawa panah. (sms/rex)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Bantah Rombongan Ormas dari Medan Tiba di Batam
Redaktur : Tim Redaksi