jpnn.com - BULUNGAN – Para non-ASN atau honorer yang sudah lulus seleksi PPPK 2024 tahap 1 di lingkup Pemerintah Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, diminta tetap tenang.
Bupati Bulungan Syarwani mengatakan, meski pengangkatan PPPK 2024 baru akan dilakukan pada Maret 2026, mereka masih tetap bekerja sebagai honorer.
BACA JUGA: Maret, Jutaan Guru termasuk PPPK dan Honorer Terima 5 Kali Gaji, Oye
Syarwani juga memastikan, para honorer itu tetap menerima gaji sampai pengangkatan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) resmi dilakukan.
"Saya berharap penundaan (pengangkatan PPPK 2024, red) ini tidak menimbulkan polemik berkepanjangan dan kekhawatiran bagi lebih dari 1.000 calon PPPK di Bulungan yang telah dinyatakan lulus," ujar Bupati Bulungan Syarwani di Tanjung Selor, Bulungan, Sabtu (15/3).
BACA JUGA: TPP PPPK Naik 50 Persen Setara PNS, Tahun Ini Cair, Alhamdulillah
Penundaan jadwal pengangkatan calon PPPK 2024, lanjut Bupati, merupakan instruksi dari Pemerintah Pusat yang harus dipatuhi.
Dia memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bulungan akan tetap mengakomodasi para calon PPPK tersebut, yang saat ini masih berstatus honorer.
BACA JUGA: Honorer Calon PPPK 2024 Bisa Bernapas Lega, Sesuai Jadwal Semula
"Meskipun status mereka belum diangkat sebagai PPPK hingga 2026, mereka tetap dapat bekerja di lingkungan pemerintah daerah sebagai tenaga honorer dan akan tetap menerima gaji," ujarnya menegaskan.
Bupati menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran untuk pembayaran gaji para calon PPPK tersebut.
Dia juga menambahkan bahwa penundaan pengangkatan ini tidak akan berdampak pada efisiensi anggaran daerah.
"Gaji mereka tetap berjalan dan tidak terganggu dan Alhamdulillah ini tidak berdampak pada efisiensi anggaran," ungkapnya.
Sebagai informasi, Kabupaten Bulungan tidak menerima Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada tahun ini dan hanya membuka rekrutmen PPPK dengan 1.689 formasi.
Bahkan, masih ada lebih dari 300 calon PPPK yang masuk melalui seleksi PPPK 2024 gelombang kedua. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu