jpnn.com, CIAMIS - Duet Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dinilai memiliki kepekaan terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat Indonesia.
Hal itu diungkapkan para kiai di Ciamis dan Tasikmalaya dalam Halaqoh Kebangsaan Jaringan Ahlussunah Wal Jamaah Indonesia di Pondok Pesantren Darul Hikam Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat pada Minggu (26/11).
BACA JUGA: 3 Terobosan TPN Memasuki Kampanye Terbuka, Perkenalkan Situs Ganjar-Mahfud
“Pak Mahfud atau Pak Ganjar rekam jejaknya itu kepada pondok pesantren itu selalu mendukung, selalu support. Mudah-mudahan kalau menjadi RI 1 dan RI 2, mereka bisa lebih memperhatikan lagi pesantren,” kata seorang peserta Halaqoh Kebangsaan, Kiai Dian Prayoga.
Menurut para kiai, kriteria Capres-Cawapres 2024 adalah orang-orang yang baik dalam memahami agama, dekat dengan kalangan santri pondok pesantren, serta memiliki rekam jejak yang baik sebagai pemimpin.
Kriteria itu pun mengarah kepada Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD, pasangan capres dan cawapres nomor urut 3 lantaran terbukti memiliki kedekatan dengan para santri pondok pesantren, tidak terkecuali pesantren-pesantren kecil di daerah.
“Konsep yang diinginkan para santri cuma itu kriterianya, yaitu yang benar orangnya, yang terpercaya, yang pintar, yang mengerti rakyat, yang hati itu selalu tersentuh ketika melihat atau mendengar, bertemu dengan sebuah fenomena. Peka lah artinya itu,” ujar Kiai Dian Prayoga.
Lebih lanjut dia mengatakan alasan Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud perlu meningkatkan kualitas pesantren-pesantren kecil itu, karena lembaga pendidikan berbasis agama itu turut berperan dalam meningkatkan sumber daya manusia bangsa Indonesia.
“Para santri dalam kemajuan bangsa itu sangat berperan sekali. Kalau peran-peran di masa kini peran santri itu sebagai ujung tombak dalam memajukan pendidikan agama, khususnya,” tuturnya.
Menurut Kiai Dian Prayoga, dengan adanya pesantren, generasi muda diakui mendapatkan pengetahuan dan bimbingan agama secara fokus sehingga hal itu pun akan membentuk kepribadian yang baik secara jasmani dan rohani.
Namun, dia mengakui bahwa pesantren-pesantren kecil itu banyak yang kesulitan untuk bertahan akibat kurangnya modal dan dukungan dari pihak-pihak terkait.
“Sangat perlu sekali untuk dikembangkan baik dari segi sarana, misalnya sarana pendidikan baik itu kelas ataupun alat-alat media pembelajaran itu sangat dibutuhkan sekali oleh para santri,” katanya.
Diskusi para kiai itu pun akhirnya menghasilkan kesepakatan untuk mendukung Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024 mendatang demi mewujudkan harapan para santri dan pengelolaan pesantren di Jawa Barat. (jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi