jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) memandang koruptor makin merajalela saat sosok seperti Hakim Agung Artidjo Alkostar sudah tidak aktif di Mahkamah Agung (MA).
Hal ini disampaikan ICW berdasarkan banyaknya hukuman koruptor yang disunat MA.
BACA JUGA: 10 Tahun Buron, Koruptor yang Bikin Negara Tekor Rp 41 M Akhirnya Dibekuk Kejaksaan Agung
"Saat ini, tak dapat dipungkiri bahwa sosok seperti Artidjo Alkostar tidak lagi tampak di Mahkamah Agung. Maka dari itu para koruptor memanfaatkan ketiadaan Artidjo itu sebagai salah satu peluang besar untuk dapat menerima berbagai pengurangan hukuman di MA," kata Peneliti ICW Kurnia Ramadhan dalam keterangan yang diterima, Senin (21/9).
Kurnia menilai seharusnya Ketua Mahkamah Agung menaruh perhatian lebih terhadap perkara-perkara yang diputus lebih ringan pada tingkat peninjauan kembali.
BACA JUGA: ICW Ingatkan Firli Bahuri, KPK Bukan Kantor Polisi
Sebab, ICW menilai kondisi ini semakin memperparah iklim pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Pemberian efek jera sudah dapat dipastikan tidak akan pernah terealisasi jika vonis pengadilan selalu rendah kepada para koruptor. Catatan ICW, sepanjang 2019 rata-rata vonis untuk terdakwa kasus korupsi hanya 2 tahun 7 bulan," kata dia.
Untuk diketahui, KPK mencatat ada 20 terpidana korupsi yang disunat hukumannya di Mahkamah Agung. Terbaru ialah atas pengurangan hukuman politikus PKB Musa Zainuddin dari 9 tahun menjadi 6 tahun penjara. (tan/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga