Para Putra Daerah Deg-degan Gelar Upacara di Hadapan Tokoh yang Satu Ini

Kamis, 28 Oktober 2021 – 23:17 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo saat mengikuti upacara peringatan Sumpah Pemuda yang digelar Forum Persaudaraan Antaretnis Nusantara Jawa Tengah di Asrama Mahasiswa Aceh Pocut Meurah Intan. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengikuti upacara peringatan Sumpah Pemuda yang digelar Forum Persaudaraan Antaretnis Nusantara Jawa Tengah di Asrama Mahasiswa Aceh Pocut Meurah Intan, Tembalang Kota Semarang, Kamis (28/10).

Upacara itu digelar secara sederhana. Meski begitu, suasana tampak meriah karena mereka hadir dengan pakaian adat masing-masing.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Gagah dengan Pakaian Adat Adat Aceh

Ganjar tampak berada di tengah-tengah mereka, dengan pakaian adat Aceh yang dikenakannya.

Ganjar hadir bukan sebagai inspektur upacara Sumpah Pemuda. Dia hadir sebagai peserta biasa dan memang diundang oleh para mahasiswa itu untuk ikut dalam upacara mereka.

BACA JUGA: Selamat Ulang Tahun Pak Ganjar Pranowo, Semoga Berkah Hidupnya

Usai pengibaran bendera, salah satu mahasiswa yang bertindak sebagai pembina upacara memberikan amanat.

Dalam amanatnya, pembina upacara yang diketahui bernama Muhammad Zulkifli asal Muna, Sulawesi Utara itu mengajak peserta menggelorakan kembali semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

BACA JUGA: Ferdinand Ungkap Alasan Dukung Ganjar Pranowo, Ada Kata Radikalisme

Zulkifli mengajak peserta mengikrarkan kembali Sumpah Pemuda. Tak hanya itu, dia juga membacakan sumpah baru, bernama Sumpah Pemuda Milenial.

"Deg-degan sekali rasanya, kapan lagi kita mahasiswa menggelar acara, pesertanya kepala daerah. Kami bangga bisa menggelar acara ini dengan baik," kata Zulkifli ditemui usai upacara.

Zulkifli yang juga menjabat Ketua Forum Persaudaraan Antar Etnis Nusantara ini mengatakan, Sumpah Pemuda Milenial yang dideklarasikan tadi intinya mengajak semua anak muda membangun peradaban Indonesia melalui keberagaman etnis. Pemuda-pemudi Indonesia harus menguras energi untuk melindungi seluruh tumpah darah Indonesia.

"Anak muda harus bisa memahami kearifan lokal, karena kita tahu Pancasila itu lahir dari kearifan lokal kebudayaan Indonesia. Namun Pancasila sekarang sifatnya lebih abstrak, kami ingin membuatnya nyata," jelasnya.

Pancasila, UUD 1945 dan Sumpah Pemuda, menurut Zulkifli, adalah dasar. Namun itu perlu diperkuat, karena saat itu tujuannya hanya untuk mengantarkan Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan.

"Sekarang, kita anak muda harus bisa mengantarkan Indonesia ke puncak peradaban, seperti yang dicita-citakan pendahulu kita. Proses eksekusinya seperti apa, tentu ini yang menjadi tantangan zaman sekarang," tuturnya.

Ganjar Pranowo mengatakan sangat bangga menghadiri upacara Sumpah Pemuda yang digelar forum persaudaraan antar etnis nusantara itu. Saat mendapat undangan, ia langsung tertarik mengikuti.

"Saya diundang, ternyata mereka menggelar upacara Sumpah Pemuda dengan sederhana. Petugasnya ya dari mereka sendiri, ini pembina upacaranya mas Zulkifli Mustafa dari Muna. Menurut saya ini unik dan menarik," ucapnya.

Apalagi, mereka juga telah merumuskan sumpah dan janji baru sebagai pemuda-pemudi masa kini. Sumpah dan janji itu dibuat untuk melengkapi tantangan berikutnya dari pemuda era sekarang.

"Saya senang dan merasa bangga bisa hadir di sini. Apalagi, mereka juga upacara dengan pakaian adat dari masing-masing daerah. Ternyata baju adat kita dahsyat, teknologi pembuatannya juga tinggi," jelasnya.

Ganjar juga mengomentari prosesi upacara Sumpah Pemuda yang sangat sederhana itu. Anak-anak muda itu berhasil menggelar acara dengan kreatif dan menarik.

"Tidak harus yang rumit-rumit, yang penting substansinya mereka dapat. Mereka bisa saling ketemu, saling kenal dan ngobrol bareng. Mereka senang, dan yang paling penting adalah mereka semua menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler