jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah tokoh besar nasional berkumpul untuk menghayati ‘Bulan Bung Karno’ sekaligus memperingati tujuh tahun wafat Ketua MPR RI periode 2009 – 2013, Dr (HC) Taufiq Kiemas, Senin (8/6/2020) malam.
Mereka berkumpul di kantor PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) baik secara fisik maupun virtual untuk bersama-sama membaca Surat Yaasin, tahlil, dan mendengarkan ceramah kebangsaan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr. Haedar Nasir, yang disampaikan secara virtual lewat siaran langsung Bamusi TV dan NU Channel.
BACA JUGA: Bamsoet: Almarhum Taufiq Kiemas Pantas Mendapat Penghargaan Sebagai Bapak Empat Pilar MPR RI
Ketua DPR RI Dr (HC) Puan Maharani, yang menyelenggarakan acara ini, mengaku terharu atas perhatian dan doa tulus para tokoh yang hadir untuk mengenang perjuangan Bung Karno Taufiq Kiemas semasa mereka hidup.
“Atas nama keluarga besar Bung Karno dan ayahanda kami almarhum Pak Taufiq Kiemas, kami berterima kasih atas doa-doa tulus yang dibacakan untuk keluarga besar kami. Semoga semangat kebangsaan yang mereka perjuangkan semasa hidup terus menginspirasi Indonesia karena saya tahu, acara ini disiarkan langsung dan ditonton banyak kader hingga pelosok daerah,” ujar Puan dalam sambutan yang disampaikannya secara virtual.
BACA JUGA: MPR RI Berikan Penghargaan Kepada Prajurit TNI
Menurut Puan, apa yang telah dilakukan proklamator Bung Karno dan ayahandanya almarhum Taufiq Kiemas hendaknya menjadi teladan buat seluruh anak bangsa. Bulan Bung Karno, kata Puan, hendaknya dijadikan momentum untuk mengenang dan meresapi kembali ajaran proklamator Republik Indonesia itu.
“Seluruh anak bangsa dan khususnya para kader partai di semua daerah hendaknya menjadikan peringatan Bulan Bung Karno dan acara mengenang tujuh tahun wafatnya ayahanda kami ini sebagai momentum untuk meresapi ajaran mereka tentang kebangsaan,” ujar Puan.
BACA JUGA: PDIP Siapkan Lomba Menarik di Bulan Bung Karno
Sementara itu, lewat layar kaca, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang hadir secara fisik di kantor PP Bamusi mendengarkan dengan seksama sambutan Puan Maharani. Saat memberi sambutan, Bamsoet menyampaikan bahwa almarhum Taufik Kiemas adalah tokoh yang pantas mendapatkan penghargaan ‘Bapak Empat Pilar MPR RI’ untuk kepentingan bangsa Indonesia dalam merawat ingatan sejarah kolektif bangsa.
“Sejarah harus mencatat bahwa ide dan gagasan Empat Pilar MPR RI itu dicetuskan oleh Ketua MPR RI periode 2009 - 2014, yakni almarhum Taufik Kiemas. Gagasan kebangsaan almarhum yang dibungkus dalam Empat Pilar MPR RI harus terus-menerus kita sosialisasikan karena gagasan ini merupakan senjata pamungkas bangsa Indonesia untuk tetap berdiri tegak dan berdaulat,” ujar mantan Ketua DPR RI ini yang hadir di PP Bamusi bersama beberapa pimpinan MPR RI, antara lain Zulki?i Hasan, Arsul Sani, dan Jazilul Fawaid.
Sejalan dengan rangkaian acara, Sekretaris Dewan Penasihat PP Bamusi yang juga menjabat Wakil Ketua MPR RI, Dr. Ahmad Basarah, juga memberikan kata sambutannya. Dia menilai kehadiran para tokoh nasional baik secara fisik maupun virtual adalah sebuah penghormatan buat Bung Karno dan Taufiq Kiemas.
“Acara ini diselenggarakan oleh keluarga besar Ibu Megawati Soekarnoputri yang dilaksanakan oleh Ketua DPR RI Ibu Puan Maharani dan dibantu oleh Pimpinan Fraksi PDI Perjuangan DPR/MPR RI dan PP Bamusi. Kehadiran sejumlah tokoh nasional dalam acara ini adalah penghormatan buat kami,” kata Ahmad Basarah.
Menarik bahwa oleh PP Bamusi sebagai panitia penyelenggara, acara ‘Bulan Bung Karno’ dan peringatan tujuh tahun wafatnya Taufiq Kiemas benar-benar dikemas sebagai acara penuh nuansa kebangsaan dan keagamaan yang merangkul semua pihak dan golongan. Acara tahlil dipimpin oleh Ketua PBNU KH Dr Marsudi Syuhud yang hadir secara ?sik, sementara ceramah kebangsaan disampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr. Haedar Nasir, yang hadir secara virtual. Namun demikian, kalangan non-Muslim semisal Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly juga tampak hadir secara fisik sejak awal hingga akhir.
“Dengan banyaknya perhatian dari tokoh-tokoh dari berbagai kalangan yang hadir, baik ketika ziarah maupun tahlil dan yasinan membuktikan Pak Taufiq sebagai tokoh yang banyak dihormati dan meninggalkan legacy yang baik bagi masyarakat, bangsa dan negara,” pungkas Ahmad Basarah.(jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi