jpnn.com, JAKARTA - Doa bersama sekaligus istigasah kubra yang digelar Koalisi Pemuda Islam Jakarta (KPIJ) di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (15/4) berjalan khidmat.
Sembilan ulama dari berbagai daerah memimpin puluhan ribu warga Jakarta yang mengikuti istigasah tersebut.
BACA JUGA: Baca Nih, Pesan Gus Sholah Bagi Warga Jakarta Jelang Pilkada
Istigasah yang digelar untuk mendoakan Pilkada DKI 2017 agar berjalan lancar serta Jakarta sejuk dan damai itu rencananya dihadiri calon wakil gubernur Djarot Saiful Hidayat.
Selama ini, Djarot memang paling getol mengampanyekan pilkada damai.
BACA JUGA: Sah, Pemilih Berpendidikan Condong Pilih Ahok-Djarot
Namun, warga yang ingin menyambut mantan Wali Kota Blitar tersebut harus memendam kekecewaannya.
Sebab, rencana Djarot menghadiri istigasah mendadak dibatalkan.
BACA JUGA: Begitu Aktif Jadi Wagub, Djarot Langsung Tancap Gas
Kabarnya, Djarot ngedrop saat dalam perjalanan ke lokasi istigasah. Djarot juga harus dilarikan ke rumah sakit.
"Ya, Haji Djarot dibawa ke rumah sakit. Mungkin beliau kecapaian," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Sabtu (15/4).
Meski Djarot tidak bisa hadir, tetapi kegiatan doa bersama dan istigasah kubra tetap berjalan dengan lancar.
Sembilan ulama yang datang dari berbagai daerah turut memanjatkan doa agar Pilkada DKI 2017 belangsung sejuk dan damai.
Usai istigasah, KH Masdar yang jauh-jauh datang dari Tuban, Jawa Timur mendoakan Jakarta memiliki pemimpin terbaik dan amanah.
Kiai Masdar juga mendoakan kepada para kandidat, terutama cawagub Djarot segera pulih.
"Ya, tadi saya dikabari kalau Haji Djarot jatuh sakit. Kami semua berdoa agar beliau segera pulih dan sehat selalu terutama jika terpilih sebagai pemimpin di Jakarta," kata Kiai Masdar.
Sementara itu, Pengaruh Ponpes Buntet, Cirebon KH Syarif Abbas yang turut memimpin doa bersama dan istigasah kubra mengaku sengaja jauh-jauh datang ke Jakarta untuk ikut mendoakan Pilkada DKI 2017 dinaungi kedamaian.
"Mari kita semua berdoa, agar Jakarta tetap aman dan damai di pilkada ini," tutur Kiai Syarif.
Menurut kiai yang karib disapa Kang Ayip itu, tidak satu pun warga Jakarta yang ingin ada kericuhan pascapilkada nanti.
Itu terbukti dengan banyaknya warga Jakarta yang turut dalam doa bersama dan istigasah kubra.
"Kita semua ingin Jakarta aman. Tidak ada kerusuhan pascapilkada," tegas Kang Ayip.
Untuk menciptakan pilkada damai, lanjut Kang Ayip, tidak cukup dengan berdoa.
Butuh komitmen dari seluruh tokoh, baik tokoh masyarakat, agama, dan politik, terutama para calon yang tengah berebut kursi orang nomor satu di ibu kota.
"Kalau para tokoh dan kandidat ini, sudah sama-sama mempunyai komitmen menjalankan pilkada damai, insyaallah masyarakat akan mengikuti," pungkas Kang Ayip. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Charta Politika: Ahok-Djarot Unggul 2,5 Persen Atas Pesaingnya
Redaktur & Reporter : Ragil