jpnn.com - SLAWI – Beras miskin (raskin) berkutu ditemukan di sejumlah desa di Kecamatan Kedungbanteng, Tegal. Selain berkutu, beras yang baru digelontorkan dari Gudang Bulog pada Senin (23/11) lalu itu juga berdebu dan bau apek.
Tak heran, warga penerima raskin banyak yang mengeluhkan kondisi tersebut. Hal ini diakui Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal Slamet kemarin (24/11).
BACA JUGA: Tolong deh, Jangan Sebar Foto Mayang
Menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini, tidak sepantasnya beras yang tidak layak konsumsi dibagikan kepada masyarakat. Sebab, pemerintah pusat sudah menganggarkan pengadaan raskin dengan angka yang fantastis. Karena itu, dia berharap agar dinas terkait segera bertindak tegas menangani hal tersebut.
“Padahal dulu dina sosial (dinas yang menangani raskin, red) pernah berjanji akan memberikan kualitas raskin jauh lebih baik dari sebelumnya. Tapi kenyataannya malah justru tambah jelek,” kata Slamet yang mengaku pernah menghadirkan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pemkab Tegal, di Komisi IV guna membahas soal raskin yang tidak layak konsumsi.
BACA JUGA: Pemuda Itu Gali Kuburan Sendiri Karena Tidak Mampu Mendapat Ilmu, Mati Secara Haram
Sementara, Kasi Kesra Desa Kedungbanteng Sayidin, saat dikonfirmasi ihwal kualitas raskin yang tidak layak konsumsi itu, pihaknya membenarkan. Menurut dia, raskin yang berjumlah sebanyak 476 kantong itu berkualitas sangat jelek. Selain berkutu, raskin juga bau apek, warnanya hitam, dan berdebu.
Parahnya lagi, tonase raskin juga berkurang. Raskin yang seharusnya 15 kilogram tiap kantongnya, kini menjadi 14 kilogram. Bahkan ada juga yang hanya 13,5 kilogram. Mengingat hal itu, pihaknya enggan berandai-andai jika ada unsur kesengajaan dari petugas raskin maupun dari Bulog.
BACA JUGA: Ridwan Kamil: Masa Penumpang Turun di Sawah?
“Apakah itu sengaja dikurangi oleh oknum, saya tidak tahu. Yang jelas, karungnya sering sobek dan jahitannya lepas,” ungkapnya.
Saat ini, lanjut Sayidin, sebagian beras sudah dibagikan kepada warga. Namun demikian, ada beberapa warga yang enggan mengambil beras tersebut karena kondisinya sangat jelek. Dia berharap kepada Bulog supaya beras tersebut segera diganti.”Masih ada sisa (raskin) yang belum diambil oleh warga,” ungkapnya. (yer/fat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ridwan Kamil Waswas, Akhirnya Curhat
Redaktur : Tim Redaksi