jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah berjanji berupaya menekan harga tiket pesawat, guna menggairahkan sektor pariwisata yang dinilai lesu tahun ini.
Berdasarkan catatan PT Angkasa Pura II, penurunan jumlah penumpang secara keseluruhan di bandara yang dikelola BUMN tersebut mencapai 18,85 persen.
BACA JUGA: Libur Nataru, Harga Tiket Pesawat Mahal, Jumlah Penumpang Damri Melonjak
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, mengaku dirinya terus berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya, dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengkaji masalah tersebut dan mencari solusinya.
"Saya bersama Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, akan me-review semua kemungkinan untuk menekan harga tiket. Salah satu faktor utamanya kan harga tiket. Itu juga ada laporannya AP II soal masalah turunnya jumlah okupansi," katanya ditemui di kediaman Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Rabu.
BACA JUGA: Libur Nataru, Tarif Tiket Pesawat Bikin Gigit Jari
Meski demikian, Wishnutama mengatakan upaya menekan harga tiket pesawat bukan perkara mudah. Pasalmga, masalah harga tiket pesawat yang tinggi itu sangatlah kompleks karena dipengaruhi banyak faktor.
"Bukan kerja yang sederhana karena kan kompleks, macam-macam, ada pengaruh harga avtur, leasing dan lainnga. Jadi kita harus lihat secara komprehensif bagaimana cara menekan harga tiket agar komprehensif," ungkapnya.
BACA JUGA: PDIP Harap Pengembangan Pariwisata Tak Merusak Alam
Wishnutama menambahkan untuk 2019 pemerintah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 16,3 juta orang.
Adapun perkiraan devisa yang diperoleh dari sektor pariwisata mencapai 20 miliar dolar AS.
Ke depan, lanjut Wishnutama, selain mengunggulkan lima destinasi super prioritas yang sedang dibangun, pemerintah akan terus mendorong pariwisata lainnya.
"Tapi pada saat bersamaan kita harus membangun infrastruktur, ekosistem ekonomi kreatif dan banyak hal lain," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha