Parodi Indonesia Raya Muncul dari Malaysia, KBRI Kuala Lumpur Sudah Berbuat Apa?

Senin, 28 Desember 2020 – 17:04 WIB
Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur, Yoshi Iskandar (tiga dari kiri) bersama Dubes Hermono (lima dari kiri). Foto: ANTARA Foto/Ho-Fandhyta (1)

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan meminta Polisi Diraja Malaysia (PDRM) mengusut pelaku pembuatan video parodi Indonesia Raya.

"Kami sudah ada komunikasi dengan Kemenlu dan memang phak PDRM akan melakukan investigasi," ujar Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur, Yoshi Iskandar ketika dihubungi di Kuala Lumpur, Senin (28/12).

BACA JUGA: Lagu Indonesia Raya Dilecehkan, Lutfi Agizal Lapor Polisi

Yoshi mengatakan berdasarkan pemantauannya video tersebut juga sudah diturunkan dari YouTube.

"Ini kalau melihat video-nya juga sudah di-take down atau diturunkan. Itu kalau dari sisi channel-nya. Tapi mungkin masih ada karena beredar di media," katanya.

BACA JUGA: Pelecehan Lagu Indonesia Raya, Malaysia Harus Tangkap Pelakunya!

Yoshi mengatakan Minggu (27/12) pihaknya sudah melakukan koordinasi gerak cepat.

"Begitu video naik kami langsung koordinasi dengan PDRM dan Kemenlu di sini. Dari situ kemudian keluar pernyataan dari Kedutaan Malaysia. Itu hasil koordinasi kami dengan pihak Kemenlu guna meredam situasi yang kita lihat kini karena ramai di media dan banyak komentar," kata Yoshi.

BACA JUGA: Viral Lagu Indonesia Raya Dipelesetkan, Nama Bung Karno juga Dihina, Keterlaluan!

Yoshi menegaskan prinsipnya kita selesaikan sesuai koridor ketentuan hukum yang berlaku.

"Kita lihat. Prosesnya yang mengalir saja. Kami percayakan kepada pihak PDRM Malaysia untuk investigasi masalah ini. Jadi biarkan bergulir seperti itu. Kami akan terus pantau," katanya.

Yoshi mengatakan pihaknya mengetahui video tersebut Minggu kemarin berdasarkan laporan dari masyarakat.

"Segera setelah kami ketahui, kami trace ke belakang ada beberapa channel tetapi kalau masuk ke sana wilayah PDRM setempat. Jadi kami ikuti koridor yang berlaku," ujar dia.

Pihaknya mengimbau masyarakat agar sama-sama menahan diri.

"Faktanya memang ada. Kalau mencederai ya memang tetapi kita mesti lihat lagi. Tindakan yang dilakukan ini kan sensitif tentunya, provokatif. Yang bisa mempengaruhi hubungan people to people dan Indonesia-Malaysia yang sudah baik. Jadi jangan terpancing. Yang jelas kita percayakan kepada hukum. Respons mereka juga cepat. Kita apresiasi," pungkas dia. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler