Parodikan Penunjukan Patrialis jadi Hakim MK

Minggu, 11 Agustus 2013 – 16:31 WIB
Pertunjukan parodi tentang pengangkatan Patrialis Akbar sebagai hakim konstitusi di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Minggu (11/8). Foto: Adrian Gilang/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) menyindir langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuk mantan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar sebagai hakim Mahkamah Konstitusi (MK). Sindiran itu diwujudkan dalam bentuk pertunjukan parodi.

"SBY jangan becanda dalam memilih hakim MK. Kalau dalam Republik Imajinasi tidak apa-apa," ujar anggota Badan Pekerja ICW, Emerson Yuntho di kantor ICW, Jakarta, Minggu (11/8).

BACA JUGA: Demi Puncak Arus Balik, Tol Cikampek Satu Arah

Menurut Emerson, ICW tidak melakukan penghinaan kepada presiden dengan melakukan parodi itu. "Kita hanya membandingkan yang real dan impian," katanya.

Dalam pertunjukan komedi itu, nama SBY diganti menjadi Si Barney Yoyo. Barney merupakan Presiden Republik Imajinasi. Sedangkan nama Patrialis diganti menjadi Patrik Alis Star.

BACA JUGA: Terbukti Naikkan Tarif, Izin Operasi Dicabut Kemenhub

Barney dalam sambutannya mengungkapkan alasan mengangkat Patrik. Salah satunya, karena Patrik bergelar Doktor Humoris Causa sehingga dinilai tepat menjabat sebagai hakim di Mahkamah Komedi.

Menurut Barney, Patrik adalah figur yang berkualiatas dan memiliki rekam jejak yang jelas. Maksudnya, jelas berkualitas ala kadarnya dan jelas rekam jejaknya tidak menggembirakan. "Kalau berkualitas dan rekam jejaknya menggembirakan sudah barang tentu dia saya pertahankan sebagai anak buah saya," ucap Barney.

BACA JUGA: Ancaman Terorisme Dianggap Sudah Melewati Batas

Barney menjelaskan, Patrik semasa menjabat sebagai menteri adalah orang yang taat pada perintah atasan. "Kalau saya katakan 'bebaskan' besan saya dari penjara segera dia laksanakan dengan cepat," tuturnya.

Ia menyatakan, Patrik pada saat dipecat tidak rewel dan tidak mengeluh. Namun, Patrik mengingatkan ada posisi BUMN atau lembaga negara yang kosong untuk ditempatinya. "Saya harus akui bahwa jabatan ini kompensasi buat beliau (Patrik) karena dia nurut manis ketika saya pecat," ujar Barney.

Lebih lanjut SBY…eh Barney maksudnya, mengatakan bahwa besannya juga turut mendesak pengangkatan Patrik. Menurut Barney, jika dirinya tidak menuruti kemauan besannya maka ia akan sulit menemui cucu kesayangan. "Itu akan  membuat saya sedih lalu mencipta dan memainkan lagu," ucapnya.

Jika Patrik menjadi hakim konstitusi, lanjut Barney, maka itu akan membantu kepentingannya, sahabat, partai dan besannya ketika berurusan di Mahkamah Komedi. Apalagi jelang 2014, pastinya banyak hal yang harus ia selesaikan termasuk urusan di Mahkamah Komedi.

Barney menyampaikan pesan kepada Patrik. "Saya pesankan selamat bekerja, buatlah kelucuan-kelucuan di Mahkamah Komedi. Ingat janji anda kepada saya dan jika dilanggar akan saya pecat untuk kedua kalinya," pungkasnya.

Sementara itu Patrik dalam pengambilan sumpah serampah berjanji akan menjadi Hakim Konstitusi Mahkamah Komedi yang selucu-lucunya dan secepat-cepatnya. "Saya siap disumpahi banyak orang dan juga bukan orang jika saya tidak lucu," katanya. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Syarief: Handojo Belum Kirim Surat Pengunduran Diri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler