Parsidi Tewas Dihabisi, Jasadnya Dikubur di Perkebunan, Uang untuk Beli Lahan Raib

Sabtu, 12 Juni 2021 – 15:21 WIB
Tim Forensik Polda dan Polres Muara Enim dibantu warga menggali tempat korban dikuburkan oleh pelaku. Foto: Farozi/Palpos.Id

jpnn.com, MUARA ENIM - Parsidi, 45, warga Dusun I Desa Sri Karang Rejo, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel, tewas dihabisi rekannya sendiri.

Dia dicekik dan jasadnya dikuburkan di kawasan perkebunan Desa Menanti, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim.

BACA JUGA: Aksi Begal Bersajam Terekam CCTV, Lihat, Menyeramkan Sekali

Pelaku yang berjumlah tiga orang tersebut juga membawa kabur uang korban sebesar Rp75 juta.

Dari informasi yang dihimpun di lapangan Jumat (11/6), kejadian tersebut berawal pada Kamis (27/5), sekitar pukul 09.00 WIB.

BACA JUGA: Honda HRV vs Xenia dan 3 Motor di Bekasi, 4 Orang Luka-Luka

Saat itu, korban bersama dengan pelaku Sukasman dan Sutarjo (tertangkap) serta Suwandi (DPO) pergi menuju Desa Menanti, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim dengan tujuan membeli lahan irigasi dengan membawa uang sebesar Rp75 juta.

Kemudian mereka berempat menuju lokasi lahan yang rencananya akan dibeli korban. Ketika tiba di lokasi, ternyata ketiga pelaku sudah sekongkol untuk membunuh korban dan diduga telah menyiapkan lubang untuk kuburan korban terlebih dahulu.

BACA JUGA: Oknum Kades Digerebek Tanpa Busana Selingkuh dengan Bawahan

Setelah posisi dan situasi aman, ketiganya pun menjalankan aksinya dengan mengeroyok dan membunuh korban.

Setelah korban tewas, mereka menguburnya di lahan berjarak sekitar 30 meter dari lokasi pembunuhan. Setelah itu ketiga pelaku kabur dan membagi hasil kejahatannya.

Selanjutnya, pada Senin (31/5), sekitar pukul 23.00 WIB, korban tidak bisa dihubungi oleh pelapor bernama Suyatman, 31, yang merupakan adik korban.

Pada Rabu (2/6), pelapor melihat pelaku Sukasman dan pelaku Suwandi (DPO) sudah pulang, pelapor langsung bertanya kepada pelaku dan dijawab pelaku tidak tahu.

Karena merasa curiga, pada Selasa (8/6), sekitar pukul 21.00 WIB, pelapor bersama dengan warga dan pemerintah desa langsung mengamankan pelaku Sukasman untuk diinterogasi.

Saat diinterogasi, pelaku Sukasman mengakui telah membunuh Parsidi pada Sabtu (29/5) di Desa Menanti, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim, sehingga pelaku diserahkan ke polisi.

Setelah mendapatkan laporan dari keluarga korban, Kapolsek Rambang Lubai AKP Apriansyah memerintahkan anggota melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap pelaku Sutarjo.

Sutarjo diamankan pada Rabu (9/6), sekitar pukul 02.30 WIB dan dibawa ke Polsek Rambang Lubai dan menjemput tersangka Sukasman di Polsek Lalan untuk dibawa ke Polsek Rambang Lubai.

Kapolsek Rambang Lubai AKP Apriansyah SH MSi membenarkan adanya kejadian tersebut. Saat ini, tim forensik Polda Sumsel bersama Polres Muara Enim telah mengevakuasi dan mengautopsi mayat korban.

Dari hasil autopsi memang ditemukan luka-luka benda tumpul. Untuk jenazah sudah dibawa oleh keluarganya ke Muba.

“Kalau untuk detailnya nanti di Polres Muara Enim yang akan memberikan informasi lebih lanjut,” tutupnya singkat.

Sementara itu, kakak ipar korban Purwanto, 36, menjelaskan bahwa tujuan korban ke Desa Menanti untuk membeli lahan setelah diiming-imingi Suwandi (DPO).

Setelah melihat korban tidak kunjung pulang sementara rekannya sudah pulang, mereka pun melakukan penelusuran dan ternyata korban dibunuh.

“Kami berharap pelaku ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” ujar Purwanto disela-sela autopsi korban di lokasi kejadian.

Dirinya juga tidak menyangka, Sukasman itu masih ada hubungan keluarga dengan korban.

“Sangat disayangkan padahal korban dan Sukasman ada hubungan keluarga, kok tega menghabisi korban,” sesalnya.

Setelah korban tidak pulang selama lima hari, istri korban, tiga orang anak dan menantu korban secara bersamaan mimpi korban pulang.

“Paginya keluarga korban mimpi yang sama bahwa korban pulang. Mungkin itu firasat dan petunjuk,” katanya.

Sementara pantauan di lapangan, untuk menuju lokasi tempat dikuburnya korban tersebut harus berjalan kaki dengan jarak 1 kilometer dari Desa Menanti, Kecamatan Lubai.

Tampak warga antusias untuk melihat proses autopsi korban hingga pukul 17.00 WIB.

BACA JUGA: Booking Cewek Cantik Lewat Aplikasi MiChat, Tak Disangka, yang Datang Malah Waria Ganas

Jenazah korban langsung diserahterimakan kepada keluarga korban.(ozi/antara)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler