Partai Buruh Anjlok di Survei, Masa Keemasan Jacinda Ardern Segera Berakhir?

Senin, 07 November 2022 – 22:12 WIB
Arsip - Perdana Menteri Jacinda Ardern di Wellington, Selandia Baru, Oktober 2020. (ANTARA/Reuters/Praveen Menon/as)

jpnn.com, WELLINGTON - Pandemi Covid-19 telah membuat PM Selandia Baru Jacinda Ardern tersohor ke seluruh penjuru dunia. Dia digembar-gemborkan sebagai pemimpin muda yang layak diteladani oleh orang-orang tua yang duduk nyaman di puncak pemerintahan negara-negara lain. 

Di dalam negeri perdana menteri dua periode itu tentu saja tak kalah moncer. Pada Pemilu Selandia Baru 2020 dia memimpin Partai Buruh meraih kemenangan besar. Namun, kini era keemasan itu tampaknya akan berakhir.

BACA JUGA: Warga Selandia Baru Muak dengan Pembatasan, Popularitas PM Jacinda Terjun Bebas

Dukungan untuk Partai Buruh yang berkuasa di Selandia Baru telah turun ke level terendah sejak Jacinda Ardern mengambil alih kepemimpinan, sebuah jajak pendapat yang dirilis pada Minggu malam menunjukkan.

Jajak pendapat Newshub-Reid Research yang diawasi ketat menunjukkan dukungan untuk partai Ardern sebesar 32,3%, turun 5,9 poin sejak jajak pendapat terakhir pada Mei. Dukungan untuk partai oposisi terbesar, Nasional, mencapai 40,7%.

BACA JUGA: Pertahanan Kokoh Selandia Baru Dijebol Varian Delta, PM Jacinda Langsung Gunakan Jurus Andalan

Selandia Baru tidak akan menggelar pemungutan suara sampai akhir 2023 tetapi angka-angka itu akan meninggalkan Partai Buruh dan mitra tradisionalnya tanpa dukungan yang cukup untuk membentuk pemerintahan koalisi.

Jacinda Ardern mengatakan kepada Newshub AM Show Senin pagi bahwa dia mengambil setiap jajak pendapat dengan sebutir garam dan sebaliknya berfokus pada apa yang dia dengar dari warga Selandia Baru. (reuters/dil/jpnn)

BACA JUGA: Bu Jacinda Tidak Sudi Bantuan Selandia Baru Dinikmati Rezim Militer Myanmar


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler