LONDON - Untuk pertama kalinya kumandang suara azan bakal disiarkan pada Ramadan ini di Inggris. Langkah itu didukung salah satu partai di Inggris yang menyebutnya sebagai langkah cemerlang.
"Channel 4 menyiarkan panggilan Muslim untuk berdoa setiap pagi Ramadan untuk menentang ektremisme. Brilian!," kata anggota Partai Buruh Kate Gilson.
Kepala divisi program "Channel 4" Inggris menjelaskan alasan televisi itu menyiarkan azan Subuh setiap pagi selama bulan Ramadan. "Siaran azan tersebut akan menjadi pukulan terhadap mereka yang mengasosiasikan Islam dengan ekstremisme," ujar Ralph Lee seperti dilansir pressir (2/7).
Menurutnya, Ramadan lebih menarik bagi pemirsa dibandingkan "peliputan massal" acara-acara kerajaan. Channel 4 juga akan menyiarkan serangkaian program khusus Ramadan yang dimulai minggu depan. "Hampir lima persen warga dari negara ini akan secara aktif terlibat dalam bulan Ramadan ini. Dapatkah kita mengatakan hal yang sama dari peristiwa nasional lainnya yang telah menerima liputan total di televisi, seperti ulang tahun penobatan Ratu," tegasnya.
Dalam tulisannya di Radio Times, Lee mengatakan Channel 4 akan menjadi saluran televisi pertama di Inggris yang menyiarkan azan setiap hari. Ia berharap hal itu akan membuat pemirsa "duduk tegak dan menyadari" bahwa Ramadan sedang berlangsung.
"Ibadah yang dilakukan secara massal setiap tahun oleh umat Muslim, namun mayoritas masyarakat Inggris bahkan tidak menyadari datangnya Ramadan. Hal ini tidak mengejutkan mengingat kurangnya kesadaran televisi-televisi besar akan Ramadan," lanjutnya.
"Mudah bagi non Muslim melihat Islam dari permukaan saja, seperti soal apa yang dilarang, dan melihat Ramadan sebagai tantangan fisik selama puasa dan kontrol. Namun bagi Muslim, Ramadan justru memberikan energi fisik dan spiritual," sambungnya.
Lee menambahkan sesudah pembunuhan prajurit Lee Rigby di Woolwich pada 22 Mei dan terjadi sikap antipati terhadap umat Muslim Inggris.
Dirinya mengakui keputusan itu mungkin akan menuai kritik bagi Channel Four, tetapi ia mengatakan "ini tugas kami, untuk memberikan ruang bagi alternatif dan suara bagi mereka tidak terwakili," tandasnya.
Syaikh Ibrahim Mogra, asisten Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris (MCB) menyambut baik keputusan Channel 4. "Ia mengakui bahwa Islam dan Muslim sangat banyak dan menjadi bagian dari zaman modern Inggris," katanya.
Di sisi lain, Terry Sanderson, presiden Masyarakat Sekuler Nasional Inggris, mempertanyakan apakah Channel 4 sedang berusaha mencari publisitas dari masyarakat Islam.
"Mengingat BBC mencurahkan ratusan jam per tahun menyiarkan acara Kristen, dengan dua atau tiga kebaktian setiap hari di stasiun radio, dan hampir tidak ada penyebutan agama minoritas. Pada saat yang sama, kita juga harus mengakui ada lima persen dari populasi Inggris adalah Muslim," tegasnya.(esy/jpnn)
"Channel 4 menyiarkan panggilan Muslim untuk berdoa setiap pagi Ramadan untuk menentang ektremisme. Brilian!," kata anggota Partai Buruh Kate Gilson.
Kepala divisi program "Channel 4" Inggris menjelaskan alasan televisi itu menyiarkan azan Subuh setiap pagi selama bulan Ramadan. "Siaran azan tersebut akan menjadi pukulan terhadap mereka yang mengasosiasikan Islam dengan ekstremisme," ujar Ralph Lee seperti dilansir pressir (2/7).
Menurutnya, Ramadan lebih menarik bagi pemirsa dibandingkan "peliputan massal" acara-acara kerajaan. Channel 4 juga akan menyiarkan serangkaian program khusus Ramadan yang dimulai minggu depan. "Hampir lima persen warga dari negara ini akan secara aktif terlibat dalam bulan Ramadan ini. Dapatkah kita mengatakan hal yang sama dari peristiwa nasional lainnya yang telah menerima liputan total di televisi, seperti ulang tahun penobatan Ratu," tegasnya.
Dalam tulisannya di Radio Times, Lee mengatakan Channel 4 akan menjadi saluran televisi pertama di Inggris yang menyiarkan azan setiap hari. Ia berharap hal itu akan membuat pemirsa "duduk tegak dan menyadari" bahwa Ramadan sedang berlangsung.
"Ibadah yang dilakukan secara massal setiap tahun oleh umat Muslim, namun mayoritas masyarakat Inggris bahkan tidak menyadari datangnya Ramadan. Hal ini tidak mengejutkan mengingat kurangnya kesadaran televisi-televisi besar akan Ramadan," lanjutnya.
"Mudah bagi non Muslim melihat Islam dari permukaan saja, seperti soal apa yang dilarang, dan melihat Ramadan sebagai tantangan fisik selama puasa dan kontrol. Namun bagi Muslim, Ramadan justru memberikan energi fisik dan spiritual," sambungnya.
Lee menambahkan sesudah pembunuhan prajurit Lee Rigby di Woolwich pada 22 Mei dan terjadi sikap antipati terhadap umat Muslim Inggris.
Dirinya mengakui keputusan itu mungkin akan menuai kritik bagi Channel Four, tetapi ia mengatakan "ini tugas kami, untuk memberikan ruang bagi alternatif dan suara bagi mereka tidak terwakili," tandasnya.
Syaikh Ibrahim Mogra, asisten Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris (MCB) menyambut baik keputusan Channel 4. "Ia mengakui bahwa Islam dan Muslim sangat banyak dan menjadi bagian dari zaman modern Inggris," katanya.
Di sisi lain, Terry Sanderson, presiden Masyarakat Sekuler Nasional Inggris, mempertanyakan apakah Channel 4 sedang berusaha mencari publisitas dari masyarakat Islam.
"Mengingat BBC mencurahkan ratusan jam per tahun menyiarkan acara Kristen, dengan dua atau tiga kebaktian setiap hari di stasiun radio, dan hampir tidak ada penyebutan agama minoritas. Pada saat yang sama, kita juga harus mengakui ada lima persen dari populasi Inggris adalah Muslim," tegasnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Liput Demo Mesir, Wartawati Belanda Diperkosa Beramai-ramai
Redaktur : Tim Redaksi