Partai Garuda: Urusan KKB Harus Disamakan dengan Pemberontakan Lain

Minggu, 09 Juli 2023 – 13:44 WIB
Pilot Susi Air Philip Mark Merthens yang saat ini masih disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya. ANTARA/HO

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menilai langkah pemerintah untuk membayar tebusan Rp 5 milliar demi membebaskan seorang pilot asing yang disandera oleh KKB adalah langkah yang tepat. 

Teddy berpendapat meski terlihat mengalah, tetapi ini satu-satunya celah untuk membebaskan warga asing tersebut. 

BACA JUGA: Kapolda Papua Siap Penuhi Permintaan KKB, Kecuali 2 Hal Ini

"Ada yang mengatakan bahwa, cara ini akan menjadi preseden buruk, ke depan KKB akan gunakan cara yang sama untuk menekan pemerintah," kata Teddy di Jakarta, Minggu (9/7).

Teddy tak menampik bisa jadi KKB bisa melalukan hal yang sama.

BACA JUGA: TNI-Polri Gerebek Markas KKB, Lihat Tuh

Oleh karena itu, selepas ini, tidak perlu lagi ada program negosiasi, tetapi program menghabisi

"Urusan KKB harus disamakan dengan gerakan pemberontakan lainnya yang pernah terjadi di Indonesia," tegas Teddy.

Menurutnya, kebanyakan urusan makar diselesaikan dengan kekerasan.

Terlebih, KKB sudah cukup lama dibiarkan karena dihantui oleh HAM.

Jubir Partai Garuda itu menilai ke depan harus diselesaikan dengan cara kekerasan. 

"Tidak perlu negosiasi tapi habisi. Urusan HAM urusan nomor sekian. Mundur selangkah tidak apa, tapi setelah itu maju untuk meluluhlantakkan mereka," pungkas Teddy.

Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan penyelamatan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens merupakan hal yang paling utama. 

Kendati demikian, Mahfud tidak menyebut apakah pemerintah bakal benar-benar menebus uang agar Philips dibebaskan.

"Ya itu semua masih dalam proses yang penting satu pilot itu harus selamat," kata Mahfud di JS Luwansa, Jakarta Selatan, Rabu, (5/7).


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler