Partai Republik Jegal Kebijakan Trump

Rabu, 06 Februari 2019 – 13:02 WIB
Presiden Donald Trump di Sidang Umum PBB. Foto: AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Langkah politik Senat AS ini terbilang langka. Mereka mengeluarkan amandemen yang menolak keputusan pemerintah untuk menarik tentara dari Syria dan Afghanistan. Keputusan senat tersebut cukup ''aneh'' karena lembaga itu dikuasai Partai Republik, penyokong utama Donald Trump.

Menurut Associated Press, amandemen tersebut lolos setelah memperoleh suara dari 70 senator. Hanya 26 anggota yang menolak proposal yang diajukan Mitch McConnell, pemimpin mayoritas di senat.

BACA JUGA: Gagal Bangun Tembok, Trump Kirim 3.750 Tentara ke Perbatasan

Dalam pemungutan suara kedua terkait kebijakan militer Trump di Syria dan Afghanistan, senat sudah menegaskan posisi mereka.

''Saat keamanan dan kepentingan negara terancam, upaya AS tak boleh hanya lewat diplomasi. Namun, negara harus terlibat langsung dengan sumber masalah,'' tegas McConnell sebelum pemungutan suara dimulai.

BACA JUGA: 129 Pemuda India Masuk Jebakan Kampus Abal-Abal Amerika

Mosi tersebut menegaskan bahwa ancaman ISIS di Syria dan Al Qaidah di Afghanistan masih belum hilang. Lembaga legislatif itu pun memperingatkan bahwa penarikan personel militer dari dua negara tersebut bisa memicu ketidakstabilan regional. Hal itu akan dimanfaatkan lawan AS, terutama Rusia dan Iran.

''Ini bukan lagi soal permainan politik. Saya sejak awal sudah keberatan dengan keputusan tersebut dan tak akan bosan menyatakan itu kembali,'' ujar Marco Rubio, senator dari Partai Republik.

BACA JUGA: Tiongkok Sampai di Bulan, Amerika Ketakutan

Itu adalah salah satu dari sedikit langkah Senat AS yang bertentangan dengan Presiden AS Donald Trump. Selama ini Partai Republik yang memegang suara mayoritas terus berpihak dengan rekan sejawatnya. Saat shutdown terjadi, McConnell berkali-kali menolak proposal dari Dewan Perwakilan Rakyat yang dikuasai Demokrat.

Suara Republik, partai berlambang gajah, itu memang terbelah. Senator Rand Paul dan beberapa anggota Republik lainnya menolak amandemen tersebut. ''Kita (militer AS) sudah berada di sana (Afghanistan) selama 17 tahun. Memanggil keputusan itu prematur sangat tak masuk akal,'' tandas Paul.

Senator dari kubu Demokrat pun sempat ragu saat rencana amandemen diajukan. Mereka takut kebijakan itu akan disalahgunakan untuk mengirim lebih banyak personel militer ke dua negara tersebut. Lebih parah lagi, dasar untuk menyatakan perang.

''Saya ingin memperjelas bahwa amandemen dari McConnell bukanlah dukungan untuk memperkuat posisi kita di sana,'' tegas Bob Menendez, senator Demokrat dari New Jersey.

Legislator Republik sudah berancang-ancang mengeluarkan tentangan lainnya. Misalnya, dukungan untuk North Atlantic Treaty Organization (NATO). Kabarnya, senat bakal mengevaluasi ancaman Trump untuk keluar dari aliansi tersebut.

''Saya rasa NATO berhak mendapatkan dukungan senat,'' ujar McConnell. (bil/c20/dos)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seni Nego


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler